Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Kepribadian Manusia

12 Juni 2021   18:42 Diperbarui: 12 Juni 2021   18:51 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepribadian manusia itu terdiri dari empat unsur: Nafsu + Nalar + Naluri + Nurani. Ini menurut saya, Anton Bele. Empat unsur ini dilukiskan dalam diagram persegi empat dibagi empat, maka disebut 'Kwadran Bele'. Kepribadian yang seimbang,  terlihat dalam diagram 1, empat unsur itu sama besar. Kepribadian yang tidak seimbang terlihat dalam empat diagram yang lain. 

Diagram 2, 'pribadi nafsu'. Nafsu yang dominan. Diagram 3, 'pribadi nalar', manusia yang utamakan Nalar dan kesampingkan tiga unsur yang lain. Diagram 4, 'pribadi naluri', manusia yang pribadinya didominasi oleh naluri dan menggeser tiga unsur yang lain. Diagram 5, 'pribadi nurani', manusia yang utamakan nurani dan mengecilkan tiga unsur yang lain.

Manusia hidup karena digerakkan oleh empat unsur ini. Keterpaduan empat unsur (4N) ini membuat seorang itu hidup dan bergiat selama ia hidup dalam bentuk fisik yang terikat pada waktu dan tempat. 

Sesudah ajal tiba, meninggalkan dunia ini dan hidup dalam alam keabadian, manusia tetap sebagai pribadi yang utuh dengan empat unsur ini. TUHAN Yang menciptakan kita manusia, terima kita dalam hidup abadi dengan Nafsu + Nalar + Naluri + Nurani  yang abadi tanpa ada lagi perubahan untuk lebih baik atau lebih buruk, lebih sempurna atau kurang sempurna. 

Keadaan itulah yang setiap kita harapkan dalam hidup yang fana ini. TUHAN adakan kita, TUHAN juga yang abadikan kita dalam kebahagiaan abadi. Itu rencana TUHAN. 

Kalau kita tidak arahkan empat unsur ini sesuai kehendak TUHAN, yang baik, kudus, maka terpisah dari TUHAN, dan itu yang banyak Agama ajarkan sebagai neraka. 

Kita harus berusaha untuk yang baik itu, yang suci, yang kudus dan itu yang kita kenal dengan istilah Surga, Nirwana atau nama lain yang menggambarkan suasana bahagia abadi. Ke sana kita menuju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun