Pekanbaru--- Mei 2025
Atmosfer di kawasan Nusa Dua, Bali, memanas bukan hanya karena cuaca tropis yang terik, tapi juga karena sorakan penonton yang memadati venue Piala Dunia Panjat Tebing 2025. Indonesia kembali membuktikan diri sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan dalam olahraga ekstrem ini setelah berhasil menyabet dua medali perunggu di nomor speed --- kategori yang selama ini menjadi andalan Merah Putih di kancah internasional.
Prestasi membanggakan ini diraih oleh dua atlet muda berbakat: Kadek Adi Asih, atlet asal Bali berusia 19 tahun, dan Kiromal Katibin, nama yang tak asing lagi dalam dunia panjat tebing Indonesia. Keduanya tampil luar biasa melawan para pesaing tangguh dari negara-negara seperti Tiongkok, Kazakhstan, Jepang, dan Prancis.
---
Kadek Adi Asih: Kebanggaan Baru dari Tanah Bali
Kadek Adi Asih menjadi bintang baru dalam ajang ini. Sebagai pendatang baru di level dunia, penampilannya sangat mengesankan. Ia berhasil mencatat waktu 6,57 detik di babak semifinal sebelum akhirnya meraih perunggu di babak perebutan tempat ketiga.
Berasal dari daerah Karangasem, Kadek telah berlatih sejak usia 12 tahun dan mengikuti berbagai kompetisi lokal serta nasional. Keberhasilannya meraih medali perunggu ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi dan daerahnya, tapi juga menginspirasi generasi muda lainnya untuk menekuni olahraga yang penuh tantangan ini.
"Saya persembahkan medali ini untuk Bali dan Indonesia. Bertanding di rumah sendiri memberi semangat lebih, apalagi didukung keluarga dan masyarakat lokal." ujar Kadek dengan mata berbinar saat konferensi pers usai pertandingan.
---
Kiromal Katibin: Konsistensi Sang Juara
Sementara itu, Kiromal Katibin kembali menunjukkan kelasnya sebagai atlet papan atas dunia. Meskipun kali ini tidak berhasil meraih emas seperti di beberapa seri sebelumnya, Kiromal tetap tampil solid dan konsisten.