The 100-Hundred-Year-Old Man Who Climbed Out of the Window and Disappeared merupakan novel komedi karya Jonas Jonasson. Buku setebal 504 halaman ini Rilis pertama kali di Swedia pada tahun 2009. Buku tersebut telah diterjemahkan ke lebih dari 40 bahasa, termasuk Bahasa Indonesia dan mengalami beberapa kali pencetakan ulang. Selain menjadi novel bestseller international, The 100-Hundred-Year-Old Man Who Climbed Out of the Window and Disappeared ini diadaptasi menjadi sebuah film. Â Walau sudah 14 tahun berlalu sejak diterbitkannya, kisah dalam novel ini masih relevan dengan kondisi sekarang.
Novel ini mengisahkan tentang Allan Karlsson, seorang centenarian yang melarikan diri dari panti jompo pada hari ulang tahunnya yang ke-100. Dia memutuskan melarikan diri karena jenuh pada suasana panti jompo. Mau ke mana dan melakukan apa, Allan sendiri pun tak tahu. Allan lompat dari jendela dan hilang tanpa kabar, padahal  pesta ulang tahunnya yang ke-100 dihadiri walikota dan diliput oleh pers. Sontak ia menjadi pusat perhatian kota. Semua pihak memburu berita tentang kehilangan mendadak seorang bapak tua berusia 100 tahun ini. Ia kabur tanpa pertimbangan dan rencana apapun. Begitulah sederhananya Allan. Ternyata sebuah petualangan besar menantinya.
Petualangannya dimulai ketika Allan Karlsson pergi ke terminal. Pak tua berumur 100 tahun itu nekat mencuri koper yang dititipkan padanya oleh seorang pemuda karena pemuda tersebut ingin ke toilet. Ternyata koper itu berisi uang sebanyak 50 juta krona (mata uang Swedia), hasil transaksi narkoba si pemuda tadi. Tanpa disadari ia terlibat dalam konspirasi kriminal yang melibatkan penyelundup narkoba, petugas polisi, dan koper berisi uang. Setelah itu peristiwa-peristiwa unik dan tak terduga dialami oleh Allan Karlsson. Dalam kisah selanjutya Allan akan bekerja sebagai barista di sebuah rapat ahli fisika yang membahas bom atom. Usul Pak Tua berumur 100 tahun itu tanpa sengaja membuatnya dihargai dan bertemu dengan wakil presiden USA Harry Truman. Lalu Allan akan bertemu Mao Tse Tung, Kim Jong Ill, di Persia, mengitari Himalaya, bertemu golongan Komunis Iran, lalu menjadi staff duta besar RI di Perancis, belibur ke Bali Indonesia.
Di sepanjang buku, narasi beralih bolak-balik antara petualangan Allan saat ini dan pengalaman masa lalunya. Kita akan mengetahui bahwa Allan hanya menjalani hidup, tidak suka mencampuri urusan orang lain, dan tidak suka politik tetapi ironis, justru sebagian besar hidupnya terlibat dalam dunia politik. Politik di novel ini kurang lebih sejalan dengan sejarah dunia, terutama mengenai situasi perang dunia.
The 100-Hundred-Year-Old Man Who Climbed Out of the Window and Disappeared adalah bacaan yang menyenangkan dan menghibur. Novel ini akan membuat pembaca tertawa terbahak-bahak. Gaya penulisan Jonasson ringan dan menarik. Perpaduan unik antara humor, sejarah, dan petualangan menjadikannya bacaan yang benar-benar menarik dan pastinya akan menghibur pembaca segala usia.
