Dalam hal ini kita sering temukan di media sosial, ketika seseorang membagikan berita yang belum tentu benar, maka ia akan cendrung reaktif memberikan komentar tanpa menelaah ataupun mencari sumber informasi lain, sehingga orang seperti ini akan lebih mudah untuk terjebak dalam jeratan berita Hoax.
Berbeda halnya dengan tingkat berfikir HOTS, dimana berfikir dengan tingkat tinggi, yang akan kritis, dan menelaah, serta menganalisa sebuah informasi secara mendetail, sehingga bukan hanya akan terhindar dari jeratan berita Hoax namun juga akan dapat memberikan solusi dari sebuah berita. Â
Tingkat berpikir seperti ini dapat dilatih dengan banyak cara, diantaranya banyak membaca dengan sumber yang valid, berdiskusi di ruang umum juga dapat menambah wawasan sehingga pemikiran dapat menjadi terbuka, serta membiasakan diri untuk mencari fakta yang terdapat dalam suatu informasi yang kita terima.
Dengan mengasah cara berfikir seperti ini, kita akan dengan mudah memilah informasi atau berita mana yang hoax ataupun yang asli.
High order thinking skill akan membuat kita berfikir secara kritis, lugas, serta solutif.
Sehingga perrdebatan yang terjadi ketika semua elemen masyarakat menggunakan gaya berfikir seperti ini, bukan lagi sekedar perdebatan siapa yang benar atau salah, melainkan perdebatan bagaimana solusi dapat tercipta dari permasalahan yang ada.
Jadi, kita tidak akan lagi terjebak dengan kesesatan dari berita-berita Hoax yang dapat memecahkan persatuan bangsa dan menjadikan masyarakat Indonesia bebas dari perangkap berita HOAX.