Debat paling panjang selama dua tahun belakangan adalah "apakah covid nyata atau Hoax ?" semua perdebatan yang terjadi dikarenakan banyaknya informasi di media sosial yang tersebar  dengan cepat ke berbagai lapisan masyarakat.
Informasi yang tersebar ini pun sulit dibedakan mana yang bersifat ilmiah, pendapat, bahkan kebohongan belaka (Hoax). Sehingga masyarakat dengan mudahnya terjebak dengan pemberitaan yang membingungkan.
Berita bohong atau Hoax itu sendiri tidak hanya terjadi disaat sekarang ini, melainkan telah ada sejak masa Adam memakan buah Khuldi, hingga perang dunia kedua, bahkan ahli perang asal China, Sun Tzu mengatakan "Semua peperangan didasarkan pada tipu daya". Lalu apakah tujuan dari hoax itu sendiri?
Tujuannya tak lain yaitu menyesatkan, serta mengaburkan fakta yang ada sehingga menyebabkan pihak-pihak yang menyebarkan berita hoax ini mendapatkan keuntungan.
Ibarat sebuah peperangan, penyebar berita hoax ini adalah musuh yang ingin menjatuhkan lawannya dengan memberikan informasi yang salah sehingga sang lawan tersebut tidak siap dengan serangan tiba-tiba yang telah mereka rencanakan sebelumnya.
Lantas, bagaimana kita menyikapi berita-berita hoax yang menjamur saat ini, sehingga kita tidak terjerumus kedalam kesesatan?
Mulailah dengan mengasah cara berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS).
High order thinking skill atau yang disingkat Hots adalah tingkat berpikir pada manusia yang tidak hanya sebatas mengingat dan paham saja, melainkan telah memasuki tahap menganalisa,mengevaluasi, serta menciptakan sesuatu.
Dalam taksonomi bloom cara berfikir dibagi menjadi dua yaitu LOTS (Low Order Thinking Skill) dan HOTS (High Order Thinking Skill).
Tingkat berfikir LOTS sendiri adalah tingkat berfikir rendah yang dimana manusia hanya berfikir secara fungsional, tidak mampu berfikir secara kritis, dan menjadi manusia yang hanya mengikuti kata orang saja.