Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Aksi Penyerangan oleh Pemuda di Gereja Santa Lidwina

14 Februari 2018   22:34 Diperbarui: 14 Februari 2018   22:42 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Telah terjadi aksi pembacokan oleh seorang pemuda laki-laki di Gereja Santa Lidwina, pedukuhan Bedug, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kejadi ini terjadi pada hari Minggu, 11 Februari 2018  sekita pukul 07.30 WIB dan mengakibatkan Romo Prier dan 4 jemaat lainnya luka-luka.

Menurut keterangan saksi yang dikutip dari krjogja.com, Johanes Dayang Jaya mengatakan bahwa kejadian dimulai ketika misa baru saja dimulai, yaitu saat melakukan ibadah kemuliaan. "Saat sedang kemuliaan itu belum lama misa dimulai ada gaduh di gereja, saya kemudian mendekat dan ternyata umat sudah banyak keluar dan di dalam ada seorang pria membawa pedang sedang merusak altar. Beberapa saat sebelumnya dia melukai Romo Prier dan terkena bagian kepala,", uangkapnya.

 Informasi mengenai kronologi dijelaskan oleh Ketua Gereja Lidwina yang dikutip dari krjogja.com, "Masuk gerbang dia langsung membacok seorang umat bernama Bapak Budiyono terkena bagian punggung kepala, kemudian sempat mengejar Bapak Firman tapi bisa lari. Lalu pria tersebut masuk dan membacok siapa saja yang ditemui di depannya sebelum maju kedepan dan melukai Romo Carl E Prier SJ," jelasnya. Diungkapkan juga oleh beberapa umat yang tengah melakukan misa di Gereja tersebut. 

Terdengar ada teriakan dari belakang, dan terlihat beberapa orang berdarah-darah. Kemudian, seorang laki laki berpawakan agak kekar menggunakan kaos hitam masuk ke dalam Gereja dari pintu selatan kemudian masuk ke dalam Gereja dengan membawa samurai ditangannya. Pelaku seperti mengamuk dan membabi buta memasuki gereja.  Ia mengayun-ngayunkan samurainya ke atas dan membuat semua orang panik ketakutan. Saat itulah kejadian insiden pembacokan terjadi dan umat berbondong-bondong lari ke luar Gereja untuk menyalamatkan diri.

Sekitar 15 menit pelaku dikurung di dalam Gereja, sementara umat sudah berada di luar Gereja. Selain melakukan pembacokan, pelaku juga merusak Altar Gereja. Ia memotong kepala patung Bunda Maria dan patung Yesus dengan pedang ditangannya. Pelaku tampak tidak takut oleh siapun yang mencoba menenangkannya. Akhirnya, pelaku dapat dilumpuhkan setelah kakinya di tembak dengan pistol sebanyak dua kali oleh polisi. Pedang pelaku juga berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

Peristiwa yang mengecam ini mengakibatkan Romo Prier, SJ dan 4 jemaat lainnya mengalami luka. Diketahui terdapat luka di bagian kepala dan leher Romo Prier. Sementara 4 jemaat lainnya mengalami luka berat. Sehingga saat ini, para korban dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih. Sedangkan pelaku, dilarikan ke RSA UGM.

Pelaku sedang menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian sembari dirawat di RSA UGM. Profil dari pelaku sendiri sudah mulai terungkap. Ternyata pemuda inisial "S" ini merupakan pemuda yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Menurut warga sekitar rumahnya, dikesehariannya "S" berprofesi sebagai petani. Selain itu, dimata para tetangga "S" merupakan pemeluk agama muslim yang dikenal sebagai orang yang taat ibadah dalam ajaran agama di masyarakat. Bahkan "S" sering menjadi pembaca Alquran karena memiliki suara yang merdu. (dikutip dari newsdetik.com)

Sementara ini, belum diketahui secara pasti mengenai motivasi pelaku dalam melakukan aksi pembacokan di Gereja Lidwina. Diduga, pelaku memiliki kelainan kejiwaan sehingga melakukan tindak membahayakan tersebut. Namun, hal ini masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Polisi memeriksa dokumen migrasi yang dibawa oleh pelaku. Motif penyerangan masih di selidiki. "Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal, meminta semua pihak tidak berasumsi terlalu jauh perihal banyaknya kasus penyerangan terhadap sejumlah tokoh agama termasuk penyerangan di Gereja St Lidwina", dikutip dari tempo.co

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun