Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yesus, Kasih Terbesar Memberikan Nyawa-Nya!

9 Mei 2021   09:12 Diperbarui: 9 Mei 2021   09:22 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selanjutnya dipanggilah Abraham "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (Kej 12:1-3).

Kemudian Allah memanggil Musa untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir. "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.. Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir." (Kel 3:6-7.10).

Dan setelah keluar dari Mesir tinggal di tanah terjanji, bangsa Israel tiba saat-Nya Allah masuk bumi manusia. "Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta".(Ibr1:1-2)  Dalam Yesus Nazaret, Allah masuk ke dalam sejarah hidup manusia sebagai sesama manusia. "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus." (Yoh 1:1.14.16-17). Jika Allah berkuasa turun jadi buku - nuzulul kitab - ,Allah juga kuasa turun jadi manusia, nuzulul insan. Allah menjadi satu dengan manusia dalam Yesus Nazaret. Bukan manusia jadi Allah loh!

 Yesus yang datang dari Allah membawa program-Nya "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya. (Luk 4:18-19.21) Tahun-tahun kehadiran Yesus adalah kedatangan tahun kasih, kasih yang membebaskan para tawanan dan tertindas, kasih yang mencelikkan mata si buta, kasih yang mengabarkan sukacita kebaikan bagi si papa hina.

 Kehadiran-Nya bawa petaka bagi Imam Besar, imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, pemuka agama dan tua-tua Yahudi yang mabuk agama, yang miskin belas kasih. Resiko pilihan hidup Yesus mewartakan Bapa, Allah yang benar yang full belas kasih, menyeret-Nya ke kejahatan penodaan agama, penghujatan terhadap Allah , mensekutukan diri dengan Allah. Salib kayu palang mesti dipanggul-Nya. 

Golgota adalah puncak belas kasih Allah, sekaligus puncak kebengisan manusia mabuk agama. "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya" Darah-Nya tercurah habis-habisan. Belas kasih-Nya total, utuh, penuh, menyeluruh, tuntas, katam, paripurna. " Lewat Golgota, terjadilah Paskah. Yesus menjadi ibu bagi kelahiran manusia baru yang mengikuti jejak kaki-Nya di jalan belas kasih.

Dan buahnya adalah persatuan dengan Allah, keselamatan. "Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. (Kis 4:12) .' Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: " Yesus Kristus  adalah  Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!" (Flp 2:9-11)

Apa yang dapat dipetik dari permenungan ini? Pernahkah bersukacita, berbangga dan bersyukur memiliki Allah yang begitu besar belas kasih-Nya? Masih adakah alasan untuk kecil hati, ciut nyali melakoni kehidupan yang kasih-Nya begitu besar tiada henti menyertai? Bagaimana diri ini menjadi tanda, ayat-ayat, sakramen belas kasih Allah untuk keluarga, tetangga dan orang-orang sekitar? Yang berbelas kasih kehilangan nyawa, hidup penuh syukur  sukacita  semangat, jadi berkat, dalam keadaan apa pun, pada saat untung dan malang, suka dan duka, sehat maupun  sakit. Ini  misteri. Kasih terbesar!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun