Mojokerto, 23 Juli 2025 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Airlangga yang bertugas di Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, mengadakan program pengabdian masyarakat bertajuk TOGA DUKUH (Tanaman Obat Keluarga untuk Keluarga Sehat Jatidukuh). Program ini menyasar ibu-ibu PKK setempat, dengan tujuan memberikan edukasi mengenai pentingnya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai alternatif pengobatan herbal yang mudah dan bermanfaat bagi kesehatan keluarga.
Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu, 23 Juli 2025 di balai desa Jatidukuh dan diikuti dengan antusias oleh puluhan ibu-ibu PKK. Acara diawali dengan sambutan dari perwakilan mahasiswa KKN dan perangkat desa, dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Dr. Rochmah Kurnijasanti, drh., M.Si, selaku dosen pembimbing KKN.
Dalam pemaparannya, Dr. Rochmah menjelaskan berbagai jenis tanaman TOGA yang dapat ditanam di pekarangan rumah, seperti jahe, kunyit, temu lawak, serai, dan lidah buaya. Beliau juga menekankan manfaat masing-masing tanaman dalam mengatasi gangguan kesehatan ringan, seperti masuk angin, batuk, gangguan pencernaan, hingga luka ringan. Tidak hanya itu, peserta juga diajak untuk memahami teknik penanaman, perawatan, serta cara pengolahan TOGA menjadi ramuan herbal sederhana.
"Pemanfaatan TOGA bukan hanya mendukung kesehatan keluarga, tapi juga bagian dari upaya mandiri dalam menjaga ketahanan obat rumah tangga," ujar Dr. Rochmah dalam sesi materi.
Program ini mendapat respon positif dari para peserta. Banyak di antara ibu-ibu PKK yang mengaku baru mengetahui bahwa tanaman sehari-hari yang biasa tumbuh di sekitar rumah ternyata memiliki khasiat kesehatan yang tinggi.
Salah satu peserta, Ibu Sulastri, mengatakan, "Saya baru tahu kalau daun sambiloto bisa untuk obat demam dan kunyit bisa dipakai untuk masalah lambung. Jadi ingin langsung tanam sendiri di pekarangan rumah."
Selain sesi teori, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung penanaman tanaman TOGA secara sederhana di halaman posko dan lahan contoh milik warga. Para ibu-ibu dibekali dengan bibit tanaman herbal yang sudah disiapkan oleh mahasiswa KKN sebagai langkah awal pembentukan kebun TOGA mandiri di rumah masing-masing.
Kepala Desa Jatidukuh, Bapak Zainal Arifin, mengapresiasi kegiatan ini. "Kami mendukung penuh program TOGA DUKUH karena selaras dengan semangat hidup sehat dan mandiri. Harapan kami, edukasi ini bisa terus ditularkan dari ibu-ibu PKK ke keluarga dan masyarakat luas," ujarnya.
Melalui program TOGA DUKUH, mahasiswa KKN berharap dapat membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengobatan alami yang aman, terjangkau, dan mudah diakses dari lingkungan sekitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI