Bank terbesar Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), kembali menegaskan komitmennya mendukung pembiayaan transisi energi di Indonesia melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP). Meski sempat diwarnai ketidakpastian akibat hengkangnya Amerika Serikat dari kemitraan ini pada 2025, MUFG memastikan tetap berperan aktif dalam upaya mempercepat peralihan energi bersih dan rendah karbon di Tanah Air.
Head of Sustainable Finance Asia Pacific MUFG Bank, Colin Chen, menyebut Indonesia sebagai pasar strategis dalam bisnis keuangan hijau MUFG. "Indonesia menempati peringkat kelima di Asia Pasifik dan kedua di antara negara-negara ASEAN dalam portofolio keuangan hijau kami," ujarnya. Komitmen itu, lanjutnya, tercermin dari berbagai inisiatif seperti penerbitan obligasi biru pertama di Indonesia, obligasi hijau untuk BUMN, serta pinjaman berbasis keberlanjutan dan kredit sosial.
MUFG menjadi satu-satunya bank asal Jepang yang tergabung dalam konsorsium JETP Indonesia. Kolaborasi ini dibentuk pada 2022 oleh International Partners Group (IPG) dengan target mobilisasi dana hingga US$20 miliar untuk mendukung proyek energi bersih. Setelah Amerika Serikat mundur, kepemimpinan kemitraan kini diambil alih oleh Jerman, yang terus mendorong implementasi peta jalan transisi energi nasional.
Selain mendukung proyek energi terbarukan seperti pembangkit panas bumi (geothermal) yang kini memasuki tahap pembiayaan ulang, MUFG juga terlibat dalam pembicaraan skema Energy Transition Mechanism (ETM) untuk mempercepat pensiun dini PLTU batu bara. "Jika berhasil, mekanisme ini bisa menjadi blueprint transisi energi berikutnya dan memperkuat langkah Indonesia menuju target Net Zero Emission," tutup Colin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI