Mohon tunggu...
Bayu Osborne
Bayu Osborne Mohon Tunggu... 𝗖𝗼𝗻𝘁𝗲𝗻𝘁 𝗪𝗿𝗶𝘁𝗲𝗿

Penulis yang menghadirkan berita eksklusif dengan ciri khas tersendiri dan autentik, melampaui sekadar tren viral.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Darurat Public Speaking Pejabat Indonesia

26 September 2025   14:40 Diperbarui: 26 September 2025   12:52 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lo pernah nggak sih lagi nonton pejabat ngomong di TV atau live streaming, terus malah jadi cringe sendiri? Bukannya dapet pencerahan, malah bingung: "Ini maksudnya apa ya?" Nah, itu dia masalahnya---darurat public speaking pejabat Indonesia makin hari makin mengkhawatirkan!

Padahal, sebagai pemimpin publik, ngomong itu senjata utama. Gimana orang mau percaya kalau cara nyampeinnya aja bikin ngantuk, muter-muter kayak komedi putar, atau bahkan bikin salah paham? Public speaking itu bukan sekadar ngomong, tapi seni komunikasi: bikin pesan nyampe, hati orang kena, dan bikin audiens respect.

Sayangnya, banyak pejabat kita yang kalau dikasih mic, hasilnya malah mic drop gagal total. Ada yang ngomong terlalu kaku kayak baca naskah skripsi, ada yang over-emosi sampai kayak lagi marah di grup keluarga, bahkan ada yang salah fakta---yang bikin netizen auto hujat di Twitter/X.

Yang lebih bahaya, buruknya cara komunikasi ini bukan cuma soal citra, tapi juga soal kepercayaan. Kalau pejabat ngomongnya nggak jelas, rakyat bisa salah nangkep. Ujung-ujungnya, kebijakan yang sebenernya oke jadi terlihat nggak meyakinkan. Serius, ini bukan cuma soal gaya, tapi juga kredibilitas.

Foto: Hendri Satrio Official (Youtube)
Foto: Hendri Satrio Official (Youtube)

Di era digital kayak sekarang, dimana satu video bisa viral cuma dalam hitungan detik, kemampuan public speaking itu harga mati. Bayangin, Elon Musk, Barack Obama, atau bahkan Najwa Shihab---mereka bisa jadi tokoh besar bukan cuma karena isi otaknya, tapi juga karena jago banget menyampaikan isi kepala mereka dengan cara yang relatable dan gampang dicerna.

Jadi, kenapa nggak pejabat kita belajar juga? Investasi dikit buat kursus public speaking, atau minimal belajar dari youtuber aja deh---yang bisa bikin 10 menit ngomong ngalor-ngidul tapi audiensnya betah.

Karena kalau dibiarkan, darurat ini bisa bikin publik makin jauh dari pejabatnya. Bukannya bikin rakyat makin percaya, malah bikin rakyat makin males dengerin. Dan kalau udah gitu? Habis sudah arti kata "pemimpin yang bisa diandalkan."

So, dear pejabat, tolong deh... public speaking itu bukan formalitas. Itu kunci buat nyambung sama rakyat. Kalau nggak bisa ngomong dengan baik, gimana bisa dipercaya buat memimpin?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun