Mohon tunggu...
Bayu Osborne
Bayu Osborne Mohon Tunggu... 𝗖𝗼𝗻𝘁𝗲𝗻𝘁 𝗪𝗿𝗶𝘁𝗲𝗿

Penulis yang menghadirkan berita eksklusif dengan ciri khas tersendiri dan autentik, melampaui sekadar tren viral.

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Rest Area: Tempat Singgah Penuh Misteri, Teror dan Kritik Sosial

26 Agustus 2025   12:19 Diperbarui: 26 Agustus 2025   12:19 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia perfilman Indonesia seakan tak pernah kehabisan cara untuk menghadirkan ketakutan segar bagi para pecinta horor. Kali ini, giliran Aditya Testarossa bersama Mahakarya Pictures yang siap mengguncang bioskop lewat karya terbarunya, Rest Area, yang bakal tayang mulai 2 Oktober 2025. Dari judulnya saja, sudah terasa aroma mencekam membawa kita ke tempat yang mestinya jadi persinggahan aman, namun justru berubah jadi mimpi buruk.

Mengutip sinopsis dari 21cineplex.com, film ini bercerita tentang lima orang crazy rich yang terjebak di rest area terpencil. Bukan sekadar terjebak, mereka kemudian digentayangi oleh sosok menyeramkan bernama Hantu Kresek. Nama yang sederhana, tapi justru bikin penasaran: bagaimana kalau suara kresek plastik yang biasa kita dengar tiba-tiba jadi simbol teror?

Foto: Mahakarya Pictures
Foto: Mahakarya Pictures

Yang bikin film ini semakin menarik adalah jajaran pemainnya. Lutesha dan Chicco Kurniawan memimpin deretan aktor muda berbakat seperti Ajil Ditto, Julian Jacob, Lania Fira, hingga Afrian Arisandy. Perpaduan wajah segar dengan kualitas akting yang sudah teruji jelas akan membuat atmosfer horornya lebih intens dan emosional. Bayangkan bagaimana mereka, yang terbiasa dengan kemewahan, tiba-tiba harus berhadapan dengan teror yang tak bisa diselesaikan hanya dengan uang dan kekuasaan.

Aditya Testarossa sendiri menyebut Rest Area sebagai horor dengan pendekatan personal dan simbolik. Artinya, kita tidak hanya akan disuguhi jump scare atau sosok hantu yang tiba-tiba muncul, tapi juga diajak merenung soal rasa takut terdalam manusia takut kehilangan kendali, takut saat privilege tak lagi berarti, dan takut ketika logika berhenti bekerja di hadapan hal-hal gaib.

Foto: Mahakarya Pictures
Foto: Mahakarya Pictures

"Bukan sekadar horor penuh jumpscare, film ini membangun atmosfer mencekam dengan simbol tentang kerakusan, ketidakadilan, dan dosa yang tak pernah benar-benar hilang," kata sutradara Aditya Testarossa

Di tengah ramainya film horor lokal yang sering terjebak pola serupa, Rest Area datang dengan konsep segar: menempatkan kemewahan sebagai latar, lalu merobohkannya lewat teror supranatural. Ini bisa jadi kritik sosial sekaligus hiburan mencekam dua hal yang jarang berpadu dengan baik dalam genre horor.

Bagi pecinta horor Indonesia, Rest Area jelas masuk dalam daftar wajib tonton. Bukan hanya karena nama besar para aktor atau reputasi sang sutradara, tapi juga karena janji sebuah pengalaman menegangkan yang berbeda. Jadi, siapkah kamu untuk mampir ke Rest Area dan merasakan sendiri teror Hantu Kresek?


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun