Semua orang pasti pernah berutang. Entah digunakan untuk keperluan hajatan, menyewa tanah, menggarap sawah ladang, bahkan berlibur ke Labuan Bajo. Akan tetapi, uang yang dipinjam berbunga. Cukup elok dan memesona. Jangan-jangan kamu pinjam di bang jeguk?
Ada banyak lembaga pemberi pinjaman di masyarakat yang seliweran, baik berbadan hukum maupun berbadan gemuk. Mereka berlomba-lomba mendapatkan nasabah (orang yang berutang) dengan memberikan berbagai kemudahan, kenyamanan, dan keamanan proses utang piutang. Beberapa di antara mereka adalah bank, koperasi, dan bang jeguk.
Masyarakat tinggal memilih lembaga pinjaman mana yang kiranya memberi kepuasan utang piutang. Salah satu sarannya ialah sesekali mendengar omongan tetangga tentang pihak/lembaga pinjaman si A, si B, maupun si C.
Bagi masyarakat perkotaan tanpa perlu mendengarkan keluhan rumah sebelah dalam memilih dan memilah pemberi utang merupakan hal yang patut dicontoh. Apalagi, kualitas SDM masyarakat perkotaan sudah sangat mampu menentukan keputusan secara ajeg. Lain halnya dengan masyarakat pedesaan, yang tak bisa baca tulis dan berkeinginan meminjam uang pada lembaga pinjaman akan kelimpungan terhadap prosedur utang piutang. Alhasil, mencari pemberi utang yang praktis dan secepat kedipan mata.
Lembaga pinjaman terkemuka adalah bank. Bank milik negara maupun milik swasta. Tingkat kemudahan, kenyamanan, dan keamanan proses utang piutang sangat memuaskan nasabah. Akan tetapi, ada banyak aturan dan tahapan yang kudu dilalui calon pengutang. Dokumen administrasi dan lembar materai wajib disuguhkan sedari awal. Proses pencairan pinjaman pun butuh waktu yang tak sekejap. Sebab, masih perlu adanya survei dan/atau koreksi keabsahan berkas dan persyaratan lainnya. Masalah nominal tak terbatas selagi jaminan nasabah mampu meraihnya.
Layaknya bank, koperasi juga tak kalah saing dengan perbankan. Prosedur pinjaman cukup sederhana yang tak serumit pinjaman di bank. Proses pencarian hanya dal hitungan jam. Paling lambat 1 x 24 jam saja. Cukup cepat dan jadi solusi. Namun, ada pembatasan besarnya pinjaman yakni berkisar satu hingga lima juta saja (rata-rata pinjaman koperasi di Lumajang).
Salah satu pemberi pinjaman terpopuler dan jadi alternatif yaitu bang jeguk. Istilah lainnya bank keliling atau bank 47 (kata Bu Nursini Rais). Banyak kelebihan yang ditawarkan bang jeguk kepada calon pengutang. Proses pencarian hitungan menit, tak perlu dokumen administrasi apa pun (cukup nama dan alamat), nominal pinjaman tak terbatas asal mampu dan sanggup bayar, dan yang tak kalah hebat sangat fleksibel (kapan pun, di mana pun, dan situasi apa pun pasti cair).
Itulah gambaran kasar yang tertanam di benak masyarakat. Tanpa harus berpikir panjang kali lebar bahkan kali tinggi terhadap kehidupan jangka panjang. Iya, masalah bunga. Ngeri deh. Ada beragam bunga di negeri ini, ada mawar, melati, anggrek, dahlia, krisan, asoka, kamboja, hingga bakung. Akan tetapi, bukan bunga-bunga itu. Bunga rupiah namanya.