Saat berbuka puasa kemarin istri saya menyajikan es pepaya.Sungguh nikmat dan menyegarkan.Sembari menikmati, terbayang dipikiran tulisan MD dan DP ttg ISL sebagai liga gagal atau tidak. Hal ini terus kepikiran(selang seling antara nikmatnya es pepaya dan liga gagal) hingga tarawihpun tak khusuk. Lalu terbersit di pikiran bahwasanya ISL tak ubahnya seperti pepaya. Kenapa pepaya?
Pepaya adalah tumbuhan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Dan ternyata pepaya juga memiliki jenis kelamin. Ada pepaya jantan dan pepaya betina. Pepaya jantan tidak akan menghasilkan buah tapi hanya menghasilkan bunga yang ditengah masyarakat dimanfaatkan dan dikomsumsi sebagai sayur. Sedangkan yang betina akan menghasilkan buah yang seperti saya sebutkan di atas, enak nikmat dan menyegarkan dus menyehatkan. Disinilah letak benang merahnya. ISL adalah Liga Laki Terjeger dan terbaik nomor sekian di Asia. Tetapi dalam kenyataannya Liga ini tak pernah menghasilkan apa apa (baca prestasi), setidaknya menurut pendapat saya, selain keriuhan dan hiburan semata. Jadi tidak salah bila saya simpulkan bahwa ISL itu ibarat pepaya jantan yang tidak menghasilkan buah(prestasi) dan hanya menghasilkan bunga (keriuhan,hiburan) semata.
Jadi bagaimana solusinya? Yah tergantung niatnya. Bagi petani pepaya solusinya sudah jelas. Pohon pepaya jantan ini akan ditebang. Karena ini mrupakan suatu kesia-siaan, merugikan sekaligus mengecewakan. Bagaimana tidak, setelah bersusah payah menanam, memupuk dan menggantungkan harapan akan memanen pepaya ternyata hanya menghasilkan bunga. Tetapi bagi sebagian orang yang menanam pepaya hanya sebagai penghias halaman rumah tentunya tidak masalah. Mau berbuah syukur buahnya bisa dimakan dan kalau hanya bunga juga tidak apa apa karena bisa juga dimakan walaupun ada pahitnya sedikit, toh ini hanya sebagai penghias(hiburan) halaman.
Bagaimana menurut anda? Apakah ISL upss maaf, maksud saya PEPAYA ini layak ditebang ?
Selamat Menikmati Pepaya !