Mohon tunggu...
Putri Pamuji
Putri Pamuji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ba'ti Putri Pamuji (Putri), Mahasiswa S2-Akuntansi Universitas Airlangga Surabaya

Putri, Lahir di Trenggalek, 12 Oktober 1988 Sedang menempuh studi Magister Akuntansi di Universitas Airlangga Surabaya; Read-Write Enthusiast; Culinary Business Fighter

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Alas Trawas, Destinasi yang Menawarkan Relaksasi

10 September 2021   18:44 Diperbarui: 10 September 2021   18:50 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang weekend, sudah punya list untuk escape belum, guys? Ngomongin PPKM (Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) memang sedikit mengusik, tapi patut disambut suka cita karena perpanjangan PPKM yang ke-8 ini sudah lebih dilonggarkan. Beberapa caf, restoran, dan tempat wisata sudah diperbolehkan kembali buka meskipun dengan pembatasan layanan.

Disini aku akan membagikan salah satu destinasi yang wajib masuk wishlist kalian untuk sejenak menepi dari kesibukan. Terutama untuk kalian yang tinggal di Kota Surabaya dan sekitarnya atau sedang berwisata ke Jawa Timur. Dijamin sepulang dari sini kalian akan lebih relaks dan siap menghadapi rutinitas kembali.

Nama tempatnya adalah Alas Trawas. Dari namanya, benar sekali bahwa destinasi ini bernuansa alam terbuka. Caf dan resto yang mengusung tema perpaduan industrial classic dan forest garden ini berlokasi di Jl. Raya Trawas, Mojokerto. Perjalanan ke Alas Trawas dapat ditempuh menggunakan kendaraan bermotor sekitar 1 jam 30 menit dari Kota Surabaya, berjarak kurang lebih 60 km.

Terlihat sangat biasa dari jalan raya. Menggunakan penutup semacam papan bercat biru, ditambah dengan plang nama yang hanya berupa papan kayu berplitur dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Papan kayu berukir nama "Alas Trawas by Santoso Group" terlihat terlalu sederhana. Masih menerka-nerka saat masuk ke area parkir halaman depan, dimana restonya, dimana area forest garden-nya? 

Masuk dari halaman depan, langsung ke area restoran. Jangan lupa cuci tangan dulu ya. Disediakan wastafel sebelum masuk ke restoran.

Menarik. Restoran berkonsep classic industrial. Meja kursi terbuat dari kayu berplitur cerah, ditata berjarak rapih. Lantainya menggunakan semen acian licin mengkilap, menambah teduh dan klasik. 

Ruangan indoor cukup luas dengan sirkulasi udara yang sangat baik. Sejuk tanpa AC (Air Conditioner). Selain memang lokasi Alas Trawas ini relatif tinggi secara geografis, area indoor dibuatkan ventilasi yang besar dan terkoneksi langsung dengan alam bebas.

Takjub! Melalui connecting door, anginnya "wuzzzzz....", sejuk segaaar! Hijau sepanjang mata memandang. Asri, bersih, rapih.

Area outdoor sangat luas. Diatur sedemikian rupa sehingga rasanya seperti makan di hutan tetapi dengan suasana yang tidak semenyeramkan hutan beneran. Aksen lampu taman yang bergantung dengan jarak 50 cm membuat hutan ini serasa seperti taman. Taman tetapi hutan, hutan tetapi taman.

Beberapa macam tumbuhan pohon, salah satunya pohon jati ada di sini. Kaktus, pakis, talas, dan buah naga sebagai tanaman perdunya. Indah sekali dan tidak terasa panas terik matahari meskipun siang hari. 

Bahkan disini menurutku sangat sehat karena oksigen yang dikeluarkan oleh tumbuhan akan menjadi asupan oksigen yang baik bagi pengunjung yang memilih menikmati suasana di area terbuka ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun