Kembali digelar Festival Budaya Imogiri 2024. Meski sedikit berbeda jenis  kegiatan  dengan tahun sebelumnya, namun mempunyai esensi - konsep yang sama, yakni "Poros Mataram Islam".  dengan tema Ngudi Kaweruh Siti Wangi"
Imogiri sendiri merupakan salah satu wilayah Kapanewon di Kabupaten Bantul yang oleh Gubernur ditetapkan sebagai kawasan Cagar Budaya.level regional Karena di wilayah ini mempunyai nilai penting bagi sejarah. Hal mana bisa dilihat adanya beberapa situs dan bangunan cagar budaya yang dapat menjelaskan dinamika kerajaan Mataram Islam
Dalam upaya pelestarian warisan budaya,  memelihara dan mengembangkan budaya yang ada di masyarakat, Dinas Kebudayaan DIY. bersama Pemerintah Kapanewon Imogiri menggelar Festival Budaya Imogiri. Dan ini merupakan agenda reguler tahunan yang tentu saja bentuk kegiatannya bisa berbeda dari tahun ke tahun.
Pembukaan Festival Budaya Imogiri 2024 diselenggarakan di Joglo Wayang Wukirsari dari tanggal 13 sampai 14 September 2024. Yang dihadiri oleh Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih, Kepala Dinas Kabudayaan Propinsi DIY. dan Dinas Kebudayaan Kab. Bantul Panewu Imogiri, Lurah Wukirsari Susilo Hapsoro, SE, dan tokoh masyarakat di wilayah Imogiri lainnya.
Ketua Panitia Festival Budaya Imogiri 2024, Ir. Sudaryanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya acara tersebut tiada lain dan tiada bukan untuk melestarikan, mengelola dan mengembangkan budaya yang ada di masyarakat sehingga bisa dinikimati dan bermanfaat bagi kehidupan kita semua.
Festival Budaya Imogiri tahun ini menampilkan berbagai potensi masyarakat baik dari kalangan umum maupun kalangan pendidikan hususnya SD-SMP sehingga kolaborasi dan potensi generasi muda akan tumbuh kembang, baik itu budaya benda maupun tak benda sehingga harapannya bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Selain pagelaran wayang, ditampilkan pula potensi UMKM wayang, batik serta kuliner dari sebagian kalurahan di Kapanewon Imogiri yang disentralkan di Joglo Wayang Wukirsari.
Dinas Kebudayaan DIY juga melakukan beberapa hal untuk mengakselerasi proses-proses pengembangan budaya. Salah satunya adalah mendanai festival-festival kebudayaan yang ada di kawasan cagar budaya seperti di Imogiri ini, Seperti diunkapkan Kepala Dinas Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dian Laksmi Pbahwa Imogiri ini menjadi satu kesatuan dengan kawasan cagar budaya Kota Gede dan Kerto Pleret. Jadi ada tiga situs yang menjadi isi dari kawasan budaya Imogiri, secara husus yang ini menjadi situs nasional yakni makam Pajimatan Imogiri, Makam Giriloyo dan Makam Banyu Semurup.
Lebih lanjut Dian Laksmi P. mengatakan, Kawasan imogiri sendiri menjadi salah satu bagian dari segmen perjalanan sejarah panajang mataram Islam, cikal bakal Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang dimulai dari Kotagede, kerto pleret dan surutnya para raja kemudian menjadi tinggal di Imogiri (Makam Pajimatan Imogiri). Â
KOTA GEDE sebagai awal puncak dari cikal bakal terbentuknya mataram Islam dengan kraton Ksultanan ini kemudian puncak kejayaannya di Kerto Pleret dengen keberadaan kraton Sultan Agung dan Amangkurat I kemudian Imogiri sebagaii tempat surut atau peristirahatan terahir para raja Mataram Islam.
Sejalan dengan hal tersebut, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyampaikan bahwa Masyarakat Imogiri ini melanjutkan produksi budaya yang diwariskan oleh leluhur kita berupa wayang, batik, dan keris. Tiga tiganya ini telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.Â
Sejalan dengan itu, wayang ini sudah diproses untuk memperoleh hak atas kekayaan intelektual yaitu Indikasi Geografis. Sehingga Tatah Sungging wayang pucung ini tidak boleh ditiru, karena memikliki keunikan yang tidak sama dengan daerah lain. Wayang pucung ini sepesial, baik dari sisi teknik pembuatannya maupun bahan bakunya. Oleh karenanya, Bupati juga mengajak masyarakat untuk terus melestarikan budaya, termasuk etos kerja . Imbuhnya
Banyak kegiatan yang ditampilkan dalam Festival Budaya Imogiri ini, selain pagelaran wayang dalang cilik. ada juga sarasehan budaya, lomba fotografi, lomba mewarna situs cagar budaya, lomba menulis aksara jawa dan masih banyak lagi.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI