Mohon tunggu...
basuki rahardjo
basuki rahardjo Mohon Tunggu... Dosen

Menulis, tekun, menjalankan syari'at agama secara kaffah, menambah pergaulan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seputar G30S PKI (2)

26 September 2025   12:44 Diperbarui: 26 September 2025   12:44 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

       Suatu malam saya berjanji bertemu dengan empat teman yang perhatiannya terhadap Dakwah Islam lumayan bagus. Saya jelaskan kepada empat teman, bahwa kita harus mengganggu latihan yang dilakukan para aktifis Lekra di kampung saya.

       Apabila latihan menari, ada beberapa alat yang digunakan sebagai peraga tarian, yakni: alu, dan lesung. Alu dibuat dari potongan bambu utuh yang agak kecil, dan lesung terbuat dari papan digambari lesung. Saat itu saya mengajak keempat teman (Sukir, Gunarto, Suratmin, dan Martawan), mencuri peraga tarian alu. Saya di luar menjaga teman-teman mencuri, alu curian diestafetkan, dan langsung dihanyutkan di sungai kecil depan rumah, yang alirannya lumayan deras. Paling tidak 25 alu peraga  dapat dicuri saat itu dan dihanyutkan. Ada kebanggaan tersendiri saat itu, walaupun kami mencuri. Wallahu a'lam bisyawab, hanya Allah yang tahu tindakan kami itu.

       Kira-kira sebulan sesudah kejadian pencurian itu, kami berkumpul merencanakan pencurian alat peraga menari kembali. Kami ambil jeda agak lama, agar pencurian pertama sudah dilupakan.

      Pencurian kedua saya rencanakan, karena kebetulan sebelah utara tempat latihan ada gotong-royong pembakaran batu bata merah. Batu bata merah dibakar sehabis Isa, sampai hampir menjelang Subuh. Saya berpikir alu dapat dibakar di tempat pembakaran Batu bata merah untuk menghilangkan jejak. Ini idea yang cerdas muncul saat itu.

       Kami berlima segera mendatangi rumah tempat latihan Lekra. Sampai di jembatan kecil depan rumah, dilalah kami melihat aku peraga latihan terikat kuat menjadi dua ikatan, satunya ikatan besar dan satunya ikatan kecil.. Lha.....ini memudahkan pencurian kami, tinggal mengangkat berlima selesai. Alat peraga terutama alu biasanya dipakai saat terakhir, sebelum latihan berakhir.

        Tidak berpikir lama, saya berdua mengangkat ikatan yang kecil, eee....iiittt  saya terjengkang menimbulkan suara agak berisik. Kami segera berdiri tegak lurus, seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

       Saya menengok ke pintu, dan masuk ke tempat latihan, pura-pura melihat latihan. Setelah saya amati tidak terjadi kecurigaan apapun, saya segera ke luar, untuk bersama meneruskan tugas, yang menurut saya bernilai dakwah perjuangan.

       Sampai di tempat pembakaran batu bata merah, kami serahkan dua ikat alu berbahan bambu kepada orang-orang tua yang sedang gotong-royong membakar bata merah.

       "Pak.....ini ada bantuan bahan bakar." Kata saya.

       "Ya....letakkan di pinggir dulu.!" Jawab seorang di antaranya. Saya meminjam parang, dan bergantian membelah semua alu yang terbuat dari potongan bambu. Saya khawatir jika alu dari bambu tidak dibelah, akan menimbulkan ledakan, karena alu bambu masih ada buku-bukunya, di dalamnya terdapat udara, yang akan menyebabkan panas dan meledakkan alu bambu. 

       Lalu........, terjadilah peristiwa yang disebut Kudeta Gerakan 30 September itu. Malam itu Langgar kami yang kecil penuh Jama'ah Sholat Isa dan ada pengajian. Saking banyaknya Jama'ah, sampai Jama'ah putri dialihkan ke teras rumah kami. Saat itu saya belum tahu artinya kudeta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun