Mohon tunggu...
Shettiar Tito Fahtony
Shettiar Tito Fahtony Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Gaya Kepemimpinan Bu Risma sebagai Wali Kota Surabaya

21 Mei 2024   10:54 Diperbarui: 21 Mei 2024   11:03 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Muhammad Farhan Yuniar (257)   Bassyam Azizi (263)

Muhammad Agil Tri  (292)   Shettiar Tito Fathony (296)

PEMBIMBING : Muhammad Noer Falaq Al Amin ( 0030089501 )

Abstrak 

Dalam analisis ini, kami akan mengidentifikasi gaya kepemimpinan dari Bu Risma selaku mantan walikota Surabaya dalam dua periode pada tahun 2010 -- 2015 dan 2016 -- 2020. Dalam hal ini Bu Risma bisa dikategorikan sebagai pemimpin yang sukses. Tri Rismaharini adalah sosok pemimpin perempuan pertama di Kota Surabaya. Pada saat memimpin mempunyai inovasi untuk membangun Surabaya menjadi kota lebih maju. Ciri khas beliau saat memimpin adalah tegas dan peduli terhadap permasalahan dalam Masyarakat. Salah satu gaya kepemimpinan yang di miliki bu Risma saat menjabat sebagai wali kota Surabaya adalah gaya kepemimpinan tranformasional, yang dimana beliau mempunyai kepribadian inovatif memotivasi untuk melaksanakan banyak perubahan pada birokrasi pemerintah kota Surabaya. Dari gaya kepemimpinan beliau banyak memberikan dampak yang sangat signifikan di Surabaya. Banyak program yang dicanangkan oleh beliau berhasil di implementasikan dengan baik. Dalam 2 periode kepemimpinannya, Masyarakat Surabaya merasakan banyak perubahan dari segi infrastruktur dan pelayanan public yang membantu.

Kata Kunci (Gaya kepemimpinan, karakteristik,kepemimpinan, masyarakat)


Pendahuluan

Kepemimpinan adalah keterampilan seseorang untuk memberi dampak atau mempengaruhi orang lain, bawahan atau pengikut agar mau mencapai suatu tujuan yang diinginkan oleh pemimpin. Konsep pemimpin juga bisa dapat diartikan sebagai kekuatan dalam mengatur suatu organisasi dalam mengelola dan mengerahkan sebuah kelompok dengan efektif dan efisien agar dapat mencapai tujuan. Dalam ilmu Manajemen pada umumnya terdapat 3 model kepemimpinan. Pada 3 model kepemimpinan ini sering kita lihat pada diri para leader dalam praktek sehari hari dalam memanagemen kantor atau perusahaan. Terdapat 3 model kepemimpinan, yaitu kepemimpinan karismatik, kepemimpinan transaksional, kepemimpinan transformasional. Walikota yang sukses memimpin dan membangun kota Surabaya menjadi lebih baik dan tertata. Serta menciptakan sebuah inovasi inovasi terbaru sehingga  Surabaya menjadi kota yang lebih maju. Beliau adalah Dr (H.C0 Ir. Tri Rismaharini,M.T , atau yang kerap disapa dengan nama bu Risma. Wanita dengan umur 63 tahun yang lahir pada 20 November 1961 merupakan istri dari Ir. Djoko Saptoaji dan dikaruniai dua orang anak yaitu Fuad Bernardi dan Tantri Gunarmi. Rismaharini sebagai walikota mendapat banyak respon positif dari warga surabaya karena gaya kepemimpinannya transformasinal. Dari terpilihnya beliau sebagai walikota Surabaya. Dalam masa kepemimpinannya Risma memiliki kebijakan kebijkan yang dinilai teags sehingga dapat mengubah Surabaya menjadi kota yang lebih baik dan maju. Berkat prestasinya bu Risma banyak mendapatkan penghargaan hingga penghargaan internasional dan dapat maju menjadi walikota 2 periode karena keberhasilan beliau dalam memimpin kota Surabaya.

 

Metode Penelitian

Metode penulisan artikel ini adalah analisis penelitian data yang tepat. Pada artikel ini kami telah mengumpulkan artikel tentang mengembangkan pemimpin yang efektif di industri kreatif. Mengembangkan kepemimpinan yang efektif di industri kreatif memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan industri lain karena motivasi dan inovasi. Penelitian kualitatif sangat cocok untuk penelitian ini karena memungkinkan eksplorasi mendalam atas pengalaman, perspektif, dan perilaku partisipan terkait dengan kolaborasi. dan inovasi di industri kreatif. Karena tujuan penelitian ini adalah fotografi kualitatif, maka peneliti akan menggunakan narasi sebagai sumber informasi ketika mengeksplorasi data. Dalam penelitian ini pemilihan informasi dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Dengan kata lain, pembicara dipilih dengan ide dan tujuan tertentu. Pendekatan analisis kepemimpinan kolaboratif untuk mendorong inovasi dan meningkatkan kinerja industri kreatif memiliki beberapa manfaat: Kolaborasi interdisipliner dapat meningkatkan inovasi dalam industri kreatif dengan menumbuhkan beragam perspektif dan pengetahuan lintas fungsi melalui kolaborasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun