" perjuangan ku akan lebih mudah karena melawan penjajah, tetapi perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan saudara sendiri".Â
Rupanya bapak Soekarno tidak main-main dengan perkataannya itu. Karena seperti diketahui bahwa saat ini terlihat jelas bahwa sesama anak bangsa saling menjatuhkan satu sama lain demi sebuah kekuasaan.Â
Ketika dulu bapak-bapak bangsa bergulat dengan penjajah koloni, mereka pasti akan menolak perkataan bung Karno jika tidak ada yang lebih susah untuk dilawan selain penjajah. tapi setelah beberapa windu dan dekade, sudah mulai terlihat penjajah yang sebenarnya. Lucunya lagi yang menjajah ini adalah anak bangsa (inlanders) dan yang dijajah adalah rakyat (pribumi).Â
Inlanders dan Pribumi?
sebenarnya kedua kata itu memiliki makna yang sama, tetapi saya mensematkan kata inlanders (pribumi penjajah) kepada pelaku, dan Pribumi kepada korban. alasannya karena Inlanders adalah kata yang dipakai oleh kolonial Belanda kepada pribumi. Dan kata Inlanders ini saya anggap sebagai kata jajahan di Indonesia dahulu.Â
Dibandingkan dengan penjajah koloni, inlanders lebih susah untuk ditebak, karena mereka suka berkerumun dimana saja asalakan ditempat tersebut terdapat keuntungan buat mereka. Dan segala bentuk jajahan mereka seperti membuat hukum, peraturan perundang-undangan ngawur, serta pembangunan. Dan naas-nya rakyat (pribumi) malah menikmati dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Inlanders bermain dipanggung yang sudah mereka rancang sedemikian rapih, pribumi yang menjadi penonton hanya akan takjub melihat bentuk jajahan dipelupuk mata .
segala bentuk ketidakadilan dan pelanggaran HAM juga merupakan bentuk penjajahan yang dilakukan Inlanders. Seperti orang asli Papua yang seharusnya sebagai korban justru diskenario diperankan menjadi pelaku. mereka gerak sedikit saja langsung dikenakan give away tinggal di hotel prodeo dengan status tahanan. bersuara untuk meminta keadilan serta bersikap kritis langsung di labeli separatis.
Dasar inlanders, Rupanya Sangkuni kalah licik dengan anda!