Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Explore Nusa Penida di Masa Pandemi (Part 3) | Explore Broken Beach

7 Maret 2021   15:34 Diperbarui: 7 Maret 2021   17:12 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto:dokpri Very Barus

Hanya hitungan beberapa menit kami sampai di Broken beach. Oiya, sebelumnya, kami sempat nyasar ke pantai Angel's Billabong. Berhubung di situ sangat sepi, kami sampat keder juga dengan kesunyian area tersebut. Masak, pantai yang terkenal ramai bisa se-sepi itu? Akhirnya, saya dan teman-teman mengurungkan niat ke Angel's Billabong putar haluan ke Broken beach. Meski jaraknya sangat dekat, bahkan berjalan kaki juga bisa digapai. Tapi, kami memilik parkir di Broken beach.

Kami keliru, berharap di Broken beach ramai pengunjung, eh, ternyata 11-12 dengan pantai sebelah. Sepi sesepi-sepinya. Bahkan di Broken Beach tidak ada satu warung atau tempat makan pun yang buka. Warung-warungnya sudah cukup lama tidak beroperasi. Miris memang. Semua gara-gara Covid sehingga merusak sumber mata pencaharian orang-orang yang mencari nafkah dari berdagang atau dari sumber pariwisata.  

Berhubung suasana yang sangat sepi, kami tidak perlu berlama-lama disana cukup 30 menit menikmati keindahannya serta mengabadikan beberapa bidikan kamera juga mengambil beberapa footage video, lalu kami meninggalkan Broken beach. Kemudian, kami melanjutkan perjalanan ke Cristal Bay.

Meski kondisinya sama saja sepinya, tapi saya dan teman-teman menyempatkan mandi secelup dua celup menikmati segarnya air laut. Apalagi saat itu senja mulai turun keindahan dan kehangatan matahari senja membuat kami semakin betah berendam di Cristal Bay.


Setelah menelusuri 4 pantai di bagian barat Nusa Penida, badan pun semakin terasa lelah, kami akhirnya memutuskan kembali pulang ke Bungalow. Suasana yang sepi sepanjang perjalanan membuat kami berkhayal kalau Nusa Penida serasa menjadi private island bagi kami. 

Karena saat itu, nyaris hanya saya dan teman-teman yang menikmati keindahan pantai-pantai tersebut. Sangat berbeda ketika saya melihat beberapa video traveling yang ada di Youtube terlihat jelas betapa ramainya orang mengunjungi pantai-pantai tersebut. Lucky me, karena kami tidak perlu berdesak-desakan dengan turis lain.

Tapi, di satu sisi, hati ini sangat sedih melihat banyak pedagang makanan dan minum yang tidak beroperasi karena sepinya pengunjung. Semoga, Corona cepat berlalu, agar denyut nadi pariwisata di Pulau Bali kembali berdenyut dnegan kencang.

Next story, saya akan cerita pengalaman meng-explore Nusa Penida di bagian Timur dengan keindahan pantai-pantainya yang tidak kalah menarik dari pantai di bagian Barat.

Pantengin terus ya.....

Oiya, kasih komen dong dengan cerita-cerita yang saya tulis. Dimana letak kekurangannya. Oke! Thank you!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun