Mohon tunggu...
Tiyang polos
Tiyang polos Mohon Tunggu... Jagain warung

Ingin berpetualang baru dan mencari saudara baru sekaligus merangkai kata demi kata menjadi sebaris kalimat yang tidak begitu berguna

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ekonomi Kera(k)yatan

2 Juni 2025   10:12 Diperbarui: 2 Juni 2025   10:12 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Para pemangku kebijakan sering mendengungkan "ekonomi kerakyatan". Tapi yang terjadi malah lebih condong ke ekonomi kera---lihatlah kera saat makan: yang di tangan belum habis, mulut masih penuh, tapi tangannya sudah merebut lagi, tanpa peduli siapa yg kelaparan di sekitarnya.

Begitulah para pejabat di negeri seberang. Tanpa malu, tanpa rem, saling sikut demi meraup keuntungan yang ilegal (baca: korupsi). Mereka menutup mata terhadap penderitaan rakyat---anak-anak yatim piatu, para janda miskin, orang-orang tua yang tak lagi punya daya---yang penting perut mereka dan keluarga mereka kenyang duluan.

Rakyat?

Ah, rakyat kan sudah biasa menderita. Mereka bisa bertahan sendiri. Begitu barangkali batin para pejabat itu.

Tapi aku percaya doa rakyat kecil tak pernah sia-sia.

Smg negeri ini diselamatkan dari tangan-tangan rakus.

Semoga lahir pemimpin-pemimpin yang benar-benar berpihak kepada rakyat.

Agar negeri ini kembali sejahtera, berdaulat, dan tidak perlu mengemis kepada bangsa lain.

Karena sejatinya, kita bangsa besar.

Tapi kita terlalu sering dikerdilkan---oleh bangsa lain, dan bangsa lain

Ya Allah aku cinta Indonesiaku 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun