Para pemangku kebijakan sering mendengungkan "ekonomi kerakyatan". Tapi yang terjadi malah lebih condong ke ekonomi kera---lihatlah kera saat makan: yang di tangan belum habis, mulut masih penuh, tapi tangannya sudah merebut lagi, tanpa peduli siapa yg kelaparan di sekitarnya.
Begitulah para pejabat di negeri seberang. Tanpa malu, tanpa rem, saling sikut demi meraup keuntungan yang ilegal (baca: korupsi). Mereka menutup mata terhadap penderitaan rakyat---anak-anak yatim piatu, para janda miskin, orang-orang tua yang tak lagi punya daya---yang penting perut mereka dan keluarga mereka kenyang duluan.
Rakyat?
Ah, rakyat kan sudah biasa menderita. Mereka bisa bertahan sendiri. Begitu barangkali batin para pejabat itu.
Tapi aku percaya doa rakyat kecil tak pernah sia-sia.
Smg negeri ini diselamatkan dari tangan-tangan rakus.
Semoga lahir pemimpin-pemimpin yang benar-benar berpihak kepada rakyat.
Agar negeri ini kembali sejahtera, berdaulat, dan tidak perlu mengemis kepada bangsa lain.
Karena sejatinya, kita bangsa besar.
Tapi kita terlalu sering dikerdilkan---oleh bangsa lain, dan bangsa lain
Ya Allah aku cinta IndonesiakuÂ