Mohon tunggu...
Banyu Wijaya
Banyu Wijaya Mohon Tunggu...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

#nusantaraindonesiatrulyuniversa

Selanjutnya

Tutup

Money

Ayo Lestarikan Domba Batur, Kambing PE, dan Sapi Madras

28 Oktober 2012   07:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:18 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Domba Batur Kemurnian galur asli domba batur dari Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terancam punah. Hal ini disebabkan maraknya penjualan bibit unggul ke luar daerah akibat peternak terdesak kebutuhan ekonomi. Domba batur yang merupakan persilangan domba lokal, yaitu domba ekor tipis (gembel), dengan domba suffolk dan domba texel saat ini sudah banyak merambah ke luar daerah. Sayangnya, tidak hanya domba dewa, tetapi banyak bibit domba yang unggul juga dijual oleh peternak. Peternak tidak bisa berbuat banyak karena peternak terdesak kebutuhan ekonomi. Bagaimanapun mereka pasti akan tergiur harga beli bibit domba yang mencapai jutaan rupiah. Domba dengan bobot yang bisa mencapai 140 kg ini merupakan ternak unggulan yang kini banyak dipelihara peternak di desa-desa di wilayah Kecamatan Batur atau Dataran Tinggi Dieng dan sekitarnya, seperti di Kecamatan Karangkobar, Wanayasa, dan Pejawaran. Domba ini diakui sebagai galur murni oleh Kementerian Pertanian pada 2011. Pemerintah daerah peduli terhadap persoalan ini dan berharap menjamin biaya pemeliharaan bibit-bibit domba batur unggul. Sebab, banyak peternak masih terlalu berat menanggung beban biaya pemeliharaan bibit domba hingga dewasa yang mencapai puluhan juta rupiah. (sumber: Kompas) Domba batur (dok. pribadi) Kambing Peranakan Ettawa Eksistensi kambing Peranakan Ettawa (PE)ras Kaligesing ke depan, cukup mengkhawatirkan. Disamping pejantan berkualitas A banyak yang dijual ke luar Kabupaten Purworejo, permintaan bibit tidak sebanding dengan persediaan. Untuk mempertahankan dan mengembangkan populasi kambing PE ras Kaligesing yang telah menjadi ikon Kabupaten Purworejo, peternak butuh bantuan modal. Kambing "Robet"(dok. Kambing Kaligesing) Sabtu Legi Pasar Kambing Kaligesing Pandanrejo(dok. Kambing Kaligesing) Sapi Madras Program peternakan secara umum di Kabupaten Kebumen mengikuti program nasional, yakni Program Percepatan Swasembada Daging Sapi dan Kerbau 2014. Salah satunya adalah program village breeding center (VBC). Perbedaannya, VBC Kebumen diarahkan pada sapi PO khas Kebumen yang oleh masyarakat dinamai Madjapahit Ras (Madras). Sapi Madras yang dimaksud warga Kebumen adalah sapi Peranakan Ongole dengan karakteristik yang berbeda dengan sapi PO pada umumnya, yaitu darah 80% PO dan 20% Brahman. Sapi Madras itu pekerja yang bagus, tubuhnya lebih besar, dan manakan (mudah beranak,red). Sapi Kebumen merupakan ternak sapi unggulan Kabupaten Kebumen. Ke depan, sapi betina ini (Madras, red) akan dijadikan ikon, karena performansnya yang cantik, ayu, dan luwes serta pertumbuhan lebih cepat. Oleh karenanya, Dinas Peternakan Provinsi Jatengah, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah, dan Loka Penelitian Sapi Potong Grati Pasuruan sangat antusias menggarap program ini.

13510746981263962484
13510746981263962484
Sapi madras betina (dok. pribadi)
13510748491655759664
13510748491655759664
Sapi madras jantan (dok. pribadi) Memang melalui uji performans, sapi Madras betina dinyatakan melebihi Standar Nasional Indonesia dengan kriteria di antaranya umur, berat badan, tinggi badan, tinggi gumba, panjang badan, lingkar dada, dan keserasian bentuk kepala, telinga, punggung, dll. Sebagai pilot project sudah ditunjuk tiga desa, yaitu Tanggulangin (Kelompok Tani Ternak Gelora Tani, Klirong), Brecong (KTT Walang Genjor, Buluspesantren), dan Karangreja (KTT Suromadu, Karanggayam). Tahun depan, Pemerintah Kabupaten Kebumen mengupayakan bertambah menjadi 10 desa dengan target menjadi sumber bibit sapi potong untuk Kebumen, bahkan nasional. Selanjutnya dalam rangka kemandirian kelompok, akan dibentuk pula Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan asosiasi perbibitan sapi potong kabupaten Kebumen. Bahkan program VBC pun diarahkan pada program biogas yang diarahkan pada substitusi pemakaian minyak tanah. Beberapa peternak sudah memakai biogas untuk memasak. (sumber: Poultry Indonesia) Ayo Lestarikan Plasma Nutfah Ternak Lokal Indonesia!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun