Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika Tanaman Sereh Dilarang

3 Januari 2021   17:43 Diperbarui: 3 Januari 2021   19:00 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saat membidangi komoditi ekspor pada Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Semarang Jawa Tengah, penulis ingin memetakan potensi industri minyak atsiri khususnya minyak sereh, dan minyak daun cengkeh.  Bersama tim, lalu membuat jadual kunjungan ke daerah penghasil minyak atsiri dimaksud. Jadual waktu kunjungan dikirimkan,  2 minggu sebelum waktu kunjungan.

Dalam surat pengantarnya, juga mengharap bantuan Kakandep Perindustrian, agar menginformasikan rencana kunjungan tersebut kepada Kakandep Perkebunan, dan Kakandep Pertanian setempat. Karena dalam kesempatan tersebut, akan kami pergunakan untuk berkoordinasi dengan Instansi penghasil bahan bakunya. Tidak mungkin industri pengolahnya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, bila tidak mendapat dukungan sepenuhnya dari Instansi penghasil bahan bakunya. 

Rute kunjungan pertama diawali dari, Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang dan Kendal. Lama kunjungan disesuaikan dengan potensi industri minyak atsiri setempat. Kemudian kembali ke Semarang. Rute kunjungan kedua diawali dari, Kabupaten Banjarnegara lalu ke Kabupaten Purbalingga.

Saat tim sampai di Kandep Perindustrian Kabupaten Purbalingga, kebetulan ada teman dari Kandep Purwokerto dan langsung memberitahu kalau sudah ditunggu Kakandep Perindustrian Kabupaten Cilacap. Penulis menjawab, jadual di Kabupaten Cilacap besok lusa, mas. Setelah selesai mengunjungi industri penyulingan minyak atsiri di Purwokerto, jelas penulis.

Iya benar pak, tetapi tadi Kakandep Perindustrian Kabupaten Cilacap sudah menunggu kedatangan bapak, kata teman. Beliau mengatakan kalau acaranya, akan diadakan di Pemda dengan mengundang semua Kepala - Kepala Kandep / Dinas, jelas teman selanjutnya.

Penulis lalu berpikir, benarkah rencana pertemuan yang akan dilaksanakan di Pemda memang untuk acara penulis. Akhirnya setelah dari Kandep Perindustrian Purbalingga, rombongan langsung menuju ke Kandep Purwokerto untuk kunjungan ke penyulingan minyak atsiri di daerah ini.

Setelah acara kunjungan ke penyulingan minyak atsiri selesai, semula memang dijadualkan bermalam di Purwokerto, baru esok paginya ke Cilacap. Tetapi karena sudah ditunggu Kakandep Perindustrian Cilacap, sore itu juga langsung ke Cilacap. Karena tim tiba di Cilacap sudah sore, kami langsung menuju ke rumah Kakandep untuk mengetahui secara pasti, benarkah pertemuan yang akan dilaksanakan di Pemda besuk itu, memang diporsikan untuk pertemuan dengan tim penulis.

Setelah bertemu, Kakandep merasa senang. Dan memang kedatangan penulis sudah ditunggu -- tunggu. Beliau menginformasikan, kalau ada kegalauan di industri penyulingan minyak sereh.

Alasannya. Industri minyak sereh di Cilacap terancam tutup, dengan adanya larangan budidaya tanaman sereh. Karena tanaman sereh dinilai merusak struktur tanah, jelasnya. Dan besuk pagi para penyuling minyak sereh dari Desa Dayeuh Luhur, akan mampir kesini dulu ingin bertemu dengan bapak, sebelum ke acara yang difasilitasi Pemda, lanjut beliau.

Esok paginya penulis dikenalkan dengan perwakilan penyuling minyak sereh dari desa Dayeuh Luhur, yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat. Dengan didampingi Kakandep, menyampaikan uneg -- unegnya.  Mengingat penyuling minyak sereh dari desa dimaksud tidak dapat berbahasa Indonesia, maka Kakandep yang menjelaskan kepada penulis.

Intinya dengan adanya larangan penanaman sereh, masyarakat menjadi resah. Karena selama ini masyarakat di desa Dayeuh Luhur, bila memerlukan uang untuk bayar uang sekolah anak, beli beras dan keperluan lain yang sifatnya mendadak sekalipun, tidak pernah mengalami kesulitan. Tinggal memotong tanaman sereh di kebunnya, lalu dibawa ke penyulingan langsung menjadi duwit, katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun