Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Sarjana, Apoteker

Pendidikan terakhir, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: Sarjana lulus November 1975, Apoteker lulus Maret 1977. Profesi Apoteker, dengan nama Apotek Sido Waras, sampai sekarang. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil tahun 2003, dengan jabatan terakhir Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lampung Timur. Dosen Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Tulang Bawang Bandar Lampung, Januari 2005 sampai dengan Desember 2015.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Mawar Menebar Aroma

16 November 2017   12:03 Diperbarui: 16 November 2017   12:07 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dengan keteguhan iman, kita dapat menjaga kesucian diri, kesucian jiwa dan kesucian hati kita, amiin yarobbal alamin. Bila kita analogikan, kondisi seperti ini baru identik dengan kuntum bunga mawar yang belum mekar atau baru berupa kuncup bunga dan belum menebar aroma mewangi.  Dari kenyataan ini, mudah-mudahan kita dapat memahami bahwa iman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab -- kitab, nabi -- nabi, yang merupakan salah satu sisi takwa, adalah upaya kita dalam membangun hubungan manusia dengan Allah Swt. umum mengenalnya dengan sebutan hablumminallah. 

Tetapi bila usaha keras kita hanya sampai disini atau dengan kata lain hanya sampai di satu sisi takwa, bukankah ini sama saja dengan kita hanya berpikir untuk kepentingan diri sendiri? Lalu apa artinya hidup ini? Masih kalah dengan bunga mawar, atau dengan kata lain belum lengkap kita belajar dari bunga mawar bukan?

Namun demikian, sampai disinipun sudah merupakan modal dasar yang bagus, untuk melangkah kedepan dalam upaya menggapai derajad takwa. Karena dengan memiliki diri, jiwa dan hati yang suci, insyaallah akan melahirkan buah pemikiran yang baik. Menurut ilmu kedokteran, diketahui bahwa dalam tubuh manusia ada yang namanya syaraf sensoris dan syaraf motoris. 

Syaraf sensoris berfungsi memberi perintah, dan syaraf motoris menggerakkan organ untuk berbuat sesuai perintah dari syaraf sensoris. Dengan buah pemikiran yang baik tadi, syaraf sensoris akan memerintahkan kepada syaraf motoris, dan syaraf motoris menggerakkan organ penggerak untuk melaksanakan sesuai perintah, sehingga akan menghasilkan hasil perbuatan yang baik pula, insyaallah amiin.

Bunga mawar kecuali menebar senyum nan ceria melalui keindahan mahkota bunga dan aroma mewanginya, juga memberikan madu dari kantung nektarnya bagi setiap tawon yang mengunjunginya. Karena itu mari kita sempurnakan sisi takwa kita dengan sisi yang lainnya, agar hidup kita menjadi lebih bermakna. 

Lalu, apa sisi lain dari takwa? Tidak lain adalah amal saleh atau perbuatan baik kepada sesama mahluk ciptaan Allah Swt. atau membangun hubungan horizontal, umum mengenalnya dengan sebutan hablumminannas.  Bila kita ingin menggapai derajad takwa, hendaklah kita dapat menyeimbangkan dan menyatukan dua sisi takwa yaitu iman dan amal saleh menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bak dua sisi mata takwayang tidak dapat dipisahkan. Derajad takwa inilah, merupakan tingkatan tertinggi yang diidam-idamkan oleh setiap penganut agama, apapun agama yang dianutnya. Oleh karena itu, mari kita sesama penganut agama seiring sejalan dalam berlomba untuk berbuat kebajikan; Mengingat kita semua ini sedang melakoni ujian-Nya, jadi tidak usah saling menyalahkan. 

Untuk menghindari saling menyalahkan sesama penganut agama, apapun agamanya; Mari kita kaji melalui roso pangroso secara berjenjang dan mendalam untuk memahami makna agama yang kita yakini, demi menjaga kesucian diri, kesucian jiwa dan kesucian hati kita. Dalam pengertian Jawa, agama dikiaskan dengan ageman atau pakaian atau sandangan. 

Oleh karena itu bila ditilik dari sisi lahiriyah atau sareat akan tampak berbeda, baik warna dan coraknya. Kita sebagai penganut agama, jangan terjebak oleh tipu daya iblis dan selalu mempertentangkan apa yang tampak dari luar saja, yang nota bene adalah hanya sekedar pakaian atau sampul belaka. 

Tetapi bila agama ditilik dari sisi batiniyah atau tarekat akan sama, yaitu firman berupa perintah dan petunjuk Allah Tuhan Yang Maha Kuasa yang wajibnya dikaji dan dihayati makna batiniyahnya, agar dapat dilaksanakan oleh umat penganutnya dan bukan hanya sebatas dibaca dan dihafalkan belaka ( ini baru tingkatan lahiriyah / sareat ).

 Atas penghayatan dan pelaksanaan makna batiniyahnya, insyaallah akan terbangun diri, jiwa dan hati yang suci dan inilah sisi kejiwaan atau hakekat. Nyata sama bukan, bila ditilik dari sisi kejiwaan atau hakekat, agama apapun agamanaya adalah wahana dan sarana untuk membangun manusia menjadi insan yang berakhlak mulia dan berbudi luhur. Surat Al Anbiyaa ayat 92. Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.

Mengingat kita sedang melakoni ujian-Nya, hendaklah kita selalu ingat ( Jawa = eling ) dan waspada, agar tidak terjebak oleh hawa nafsu yang berkiprah atas kendali iblis, setan dan sebangsanya. Jangan mudah menyalahkan orang lain, karena boleh jadi orang yang disalahkan lebih baik dari pada orang yang menyalahkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun