Stadion Rondong Demang akan kembali bergemuruh. Derap langkah kaki para bocah berbakat dari penjuru Kutai Kartanegara siap mengguncang rumput hijau. Dari desa Loa Duri, kecamatan Loa Janan satu nama bersinar dengan semangat membara: SSB Langlang Buana (LLB). Tim ini bukan datang untuk jalan-jalan. Mereka datang untuk compete, bukan sekadar complete.
Dengan balutan latihan intens selama hampir satu bulan, LLB Loa Duri memoles anak-anak muda menjadi pejuang lapangan. Selepas tampil di Liga Muda ASSKA Kaltim, mereka langsung switch mode ke training center lokal. Di sana, latihan fisik, teknik, dan taktik jadi menu harian. Semua diracik pelatih Akbar untuk menyiapkan pasukan muda yang tahan banting—mental kuat, skill tajam, dan semangat tak kenal mundur.
“Kami all in. Latihan keras, jaga mood anak-anak, dan siap tarung habis-habisan. Ini bukan cuma soal bola, ini tentang kebanggaan,” ujar Coach Akbar. Ia juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Askab PSSI Kukar dan Dispora Kukar atas dukungan dan fasilitas yang disediakan secara cuma-cuma. “Ini berkah untuk anak-anak desa. Kami dilibatkan, difasilitasi, dan itu bikin semangat makin terbakar.”
Turnamen Piala Soeratin Askab PSSI Kukar 2025 kategori U-13 dan U-15 dijadwalkan bergulir pada 1–9 Juni di Stadion Rondong Demang. Ajang ini bukan sembarang kompetisi. Ia adalah medan gladi anak-anak muda terbaik Kukar, barometer pembinaan usia dini yang menebar harapan untuk masa depan sepak bola Kalimantan Timur—dan tentu saja, Indonesia.
Ketua Askab PSSI Kukar, Afrilian Noor, menegaskan pentingnya turnamen ini. “Piala Soeratin adalah jalan lahirnya generasi emas. Di Kukar, semua difasilitasi gratis. Tanpa biaya administrasi, semua desa punya kesempatan setara untuk unjuk gigi. Yang terbaik akan mewakili Kukar ke tingkat provinsi dan menuju the next level di Piala Gubernur Kaltim.”
Lebih dari sekadar kompetisi, Piala Soeratin adalah panggung untuk mengejar mimpi. Ajang resmi dari PSSI ini diselenggarakan secara berjenjang: dari kabupaten, provinsi, hingga nasional. Tidak ada pungutan biaya—semua demi satu tujuan mulia: membina, mencari, dan menyiapkan bibit unggul bagi timnas Indonesia masa depan. Karakter, sportivitas, dan nasionalisme tumbuh seiring teriakan yel-yel dan peluh di dada jersey para pejuang belia.
Kini, semua mata tertuju pada lapangan. LLB Loa Duri sudah on fire. Siap menyalakan gairah, siap membawa nama kampung ke puncak. Ini bukan sekadar sepak bola—ini tentang harga diri, ini tentang siapa yang berani bermimpi dan menjemputnya di medan laga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI