Di tengah matahari sore  yang menggantung di atas Stadion Sriwedari Solo, semangat juang Persika Karanganyar tak pernah padam. Di pertempuran terakhir Grup B Liga 4 Nasional, Sabtu (24/5/2025), Singo Lawu kembali menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar tim underdog. Mereka adalah simbol kebangkitan. Dua laga, dua comeback, satu tekad: menuju final.
Mereka sempat jatuh, namun tak hancur. Tertinggal, namun tak menyerah. Seperti gladiator di arena, pasukan muda Karanganyar memeluk filosofi never give up yang mendarah daging. Dan dalam laga penentuan kontra Batavia FC, mentalitas itulah yang jadi pembeda.
Gairah Pertarungan dan Puisi Taktik
Sejak kick-off, aroma ambisi telah menguar dari tubuh Persika. Sang pelatih, Slamet Riyadi, meracik game plan dengan presisi; sebuah simfoni taktik yang memadukan disiplin bertahan dan kolektifitas menyerang. Bola digulirkan elegan dari kaki ke kaki---passing accuracy mereka menjelma nyanyian kaki yang menari di atas rumput Solo.
Nama-nama seperti Khaiz Rayyan dan Khoirul Anam menjadi bintang terang. Duet lini depan yang tengah memanaskan top scorer race ini jadi ancaman konstan di final third. Pada menit ke-8, kolaborasi mereka nyaris berbuah gol. Sayangnya, hanya menghasilkan corner kick.
Justru Batavia FC yang lebih dulu unggul. Menit ke-15, long-range volley dari Revan Joni mengoyak gawang Persika. Tertinggal 0-1, namun tak menggoyahkan kepercayaan diri para pejuang Singo Lawu.
Penalti & Titik Balik
Waktu tambahan babak pertama seolah dikirim dari langit. Saat Tri Wibowo melepaskan tembakan keras, tangan Felix Marcelino secara refleks menahan bola---handball di kotak terlarang.
Tanpa gentar, Rizky Fabiano melangkah ke titik putih. Tendangan mendatar ke sisi kiri mengelabui kiper Batavia yang salah prediksi. Equalizer pun tercipta. 1-1, dan semesta seperti kembali tersenyum kepada Persika.
Laga Sarat Tekanan, Mental Baja Menjawab
Babak kedua berubah menjadi panggung adu nyali. Batavia menaikkan tempo, melancarkan high pressing demi meraih kemenangan. Namun Aryandy di bawah mistar tampil penuh ketenangan. Menit ke-82, tendangan Batavia nyaris membobol gawang---hanya tipis di atas mistar.