Mohon tunggu...
Budi Satria Dewantoro
Budi Satria Dewantoro Mohon Tunggu... Praktisi Hukum

Dekat dengan isu hukum-HAM, human security, kepolisian, penggemar sepak bola, peminat budaya, dan penikmat kuliner Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Persebi Boyolali Terjepit! 3 Poin Harga Mati Lawan PS Kwarta

3 Mei 2025   06:44 Diperbarui: 3 Mei 2025   06:44 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Solidaritas dalam genggaman: Persebi Boyolali bersatu jelang laga krusial. (Instagram/@persebi.boyolali)

Pekan lalu, Stadion Kebogiro jadi saksi bisu pesta gol nan gemilang. Persebi Boyolali melangkah gagah, menaklukkan penyisihan Grup E tanpa cela. Mereka bukan hanya lolos—mereka mendominasi. Tiga pertandingan, tiga kemenangan. Dua belas gol dijaringkan, hanya satu yang bersarang di jala sendiri. Persitara digulung 5-1, Persidom dilumat 6-0, dan Wahana FC Riau dipaksa tunduk 1-0. Di sini, hanya satu yang bertahta—Persebi Boyolali, raja tanpa tanding.

Namun sepak bola selalu menyimpan seutas ironi di balik tiap kemenangan. Putaran 32 besar berubah jadi babak ujian. Ujian mental, taktik, dan keyakinan. 'Laskar Pandanarang' justru tersungkur 1-2 dari Persema. Lalu, saat diharapkan bangkit, Noka Bhirawa dan kolega justru buntu di hadapan pertahanan disiplin PS Mojokerto Putra. Skor kacamata menutup laga. Dua pertandingan, hanya satu poin. Mereka tak lagi berada di jalur aman.

Kini, tak ada lagi ruang untuk bermain aman. Laga terakhir Grup S melawan PS Kwarta Deli Serdang, Sabtu (3/5/2025), pukul 13.00 WIB, adalah pertandingan yang lebih dari sekadar 90 menit. Ini tentang harga diri, tentang takdir, tentang apakah musim ini akan dikenang atau dilupakan. Bermain di kandang sendiri bisa menjadi bahan bakar mental. Dukungan suporter dan atmosfer Kebogiro dapat menjadi “pemain ke-12” yang memberi energi tambahan.

Secara taktik, lini tengah sang Juara Liga 4 Jawa Tengah ini perlu tampil dominan untuk mengatur tempo dan membongkar blok pertahanan lawan. Pergerakan tanpa bola, umpan terobosan, hingga eksekusi di final third harus lebih tajam. Skuat besutan Coach Doel Khamid Bhirawa harus menghindari serangan balik cepat (counter attack) yang bisa menjadi senjata mematikan dari tim tamu.

Tapi PS Kwarta juga tak datang untuk menyerah. Meskipun peluang mereka tipis, kebanggaan tetap jadi bahan bakar. Mereka akan bertarung untuk pulang dengan kepala tegak. Satu kesalahan bisa berujung fatal. Persebi harus bermain dengan determinasi dan konsentrasi tinggi, menjaga garis pertahanan dan menekan sejak awal.

Ironisnya, meski menang pun belum menjamin tiket ke babak 16 besar. Harapan mereka juga bertumpu pada hasil pertandingan lain. Jika Persema—yang sudah lolos—menurunkan pemain lapis kedua, maka peluang Mojokerto Putra untuk menang terbuka. Maka, satu-satunya jalan adalah: menang dulu, lalu berdoa.

Sepak bola memang keras, dan terkadang tak adil. Tapi bagi Persebi Boyolali, laga pamungkas ini adalah panggung terakhir untuk menulis ulang nasib. Tiga poin bukan hanya target—ia adalah takdir yang harus diraih, atau musim yang sempurna akan berakhir dengan nada sumbang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun