Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Revolusi Pertanian: Bertanam Lada di Kebun Sawit

10 Januari 2017   14:10 Diperbarui: 4 April 2017   17:40 10810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com

Awalnya, banyak petani menanam singkong jenis singkong malaysia pada lahan kebun sawit mereka yang sudah menua ataupun yang sebagian tegakan pohon sawitnya sudah tumbang akibat digerogoti jamur ganoderma boninense penyebab penyakit busuk pangkal batang (basal stem rod). Singkong malaysia memang dikenal sebagai varian singkong yang cukup toleran terhadap teduhan. Tetapi ketika harga singkong segar dan harga tapioka terjun bebas akibat derasnya arus barang impor sejenis, beberapa petani mengakalinya dengan mengganti tanaman sela dari singkong malaysia menjadi tanaman lada.

Sebagian besar kita mungkin akan bertanya: bisakah kebun sawit yang sudah berproduksi ditanami dengan tanaman lada? Bisakah pohon sawit dijadikan tajar hidup bagi tanaman lada?

Setara Jambi | DOKPRI
Setara Jambi | DOKPRI
Jawabannya, bisa. Tetapi tentu saja ada beberapa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Ada pun syarat-syarat itu adalah sebagai berikut:

1. Jarak tanam sawit adalah 9 x 9 meter. Minimal 8 x 9 meter.

2. Jenis tanah kebun adalah tanah darat kering/tanah mineral, bukan gambut apalagi rawa. Tanaman lada tidak toleran pada cekaman air dan PH tanah yang terlalu asam. 

3. Tinggi batang bersih sawit sebaiknya sudah ada 6 meter. Biasanya hal ini tercapai pada usia tanam 15 tahun.

4. Sebagian tegakan pohon sawit sudah tumbang akibat serangan busuk pangkal batang atau sebab lainnya.

Bertanam lada di kebun sawit sekarang bukanlah lagi sekedar wacana, tetapi telah dibuktikan keberhasilannya oleh petani di Bangka dan petani di Batanghari, Jambi. Beritanya dapat dibaca di sini 

Sebuah NGO yang peduli pada kesejahteraan petani, Setara Jambi, juga sudah merilis foto-foto keberhasilan para petani tumpangsari sawit-lada di kabupaten Batanghari, Jambi.

Setara Jambi
Setara Jambi
Di Bangka, satu tegakan pohon sawit ditumpangsarikan dengan dua bibit lada. Di Batanghari, petani setempat menanam empat bibit lada pada setiap satu batang tegakan kelapa sawit mereka. Menurut tutur para petani pembaharu ini, tanaman lada tumpangsari pada kebun sawit akan menghasilkan buah lada yang lebih sedikit daripada yang ditanam di lapangan terbuka, tetapi didapati bahwa serangan jamur penyebab busuk pangkal batang dan penyakit kuning pada lada tanaman mereka sangat jauh berkurang. Patut dicatat bahwa jamur penyebab penyakit busuk pangkal batang pada tanaman lada bukanlah ganoderma boninense, tetapi adalah fusarium oxisporum dan fusarium solani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun