Setelah beberapa tulisan terakhirku hanya disinggahi sedikit pembaca, aku terpaksa menempuh cara yang sedikit 'melelahkan'. Berkeliling menyinggahi tulisan senada di K, lalu menitipkan link, menjajakan dagangan. Kuusahakan menitip link itu dengan sopan, disertai bumbu pembuka yang aduhai ...
Langkah selanjutnya adalah menyambangi facebook, pasang iklan link tulisan di sana. Lebih dari 40 grup fb dijenguk, lalu kurayu para facebookers untuk mau singgah ke tulisanku.
Hasilnya, lumayan. Hampir 300 hits terkumpul. Sepertinya usahaku tak sia-sia.
Mengapa aku sampai segitunya?
Pertama, karena aku bukanlah penulis yang baik. Sulit bagiku untuk membuat tulisan bagus, tulisan yang bisa menggugah ngademin, hingga beliau mau meletakkan tulisanku di jajaran terhormat. Sembilan puluh persen lebih tulisanku HL, alias hanya lewat. Karena memang tulisan-tulisanku itu memang gak mutu babar blas. Sementara itu, sembilan persen tulisanku yang lainnya, bisa nongol di Highlight, murni karena ngademin kasihan pada diriku, dan iba pada usahaku. Satu persen sisanya, berhasil masuk Ter-ter, karena teman-temanku terpaksa vote, sebab mereka takut aku bunuh diri, karena steress akibat tulisanku gak laku-laku.
Kedua, aku memang penulis narsis, bukan penulis tulen, tapi bukan juga penulis pesanan. Aku menulis, butuh pembaca. Aku berbagi, butuh penerima. Aku menulis, maka aku ada.
Ketiga, aku dulu memang seorang pedagang keliling, jadi, apa susahnya kalau sekarang aku kembali menggeluti kembali aktivitas ini. Bedanya, kalau dulu aku menjajakan sayur dari pintu ke pintu, sekarang aku menjajakan tulisan dari situs ke situs. Dulu aku dapat uang, sekarang aku dapat peluang. Peluang untuk mendapatkan pembaca, teman, pengagum, bahkan bisa juga jadi sahabat.
Sahabat, itulah yang aku cari. Karena saat ini, aku nyaris tak punya sahabat.