Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebodohan Mereka yang Pernah Bertemu Hantu

3 Oktober 2017   22:57 Diperbarui: 3 Oktober 2017   23:58 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah lama aku ingin bertemu dengan hantu, setan, jin, atau makhluk gaib lain, apalah namanya. Sekedar bertemu, say hello, may be take a short conversation, lalu kita semua ngeloyor pulang ke habitat masing-masing. 

Pengen bangets. 

Saking pengennya, sering juga aku mengunjungi tempat-tempat angker yang dikatakan orang ada 'penunggu'nya. Tempat seperti kuburan tua, pohon besar di luar perkampungan, bangunan kuno yang sudah luluh lantak dimakan usia, sampai busut-busut yang katanya merupakan rumah jembalang tanah, sudah banyak yang kusambangi di tengah malam buta. Dalam rangka mencari hantu. Ingin bertemu sosok makhluk gaib. Senjataku cuma dua, senter dan golok. Siapa tahu ketemu ular cobra bunting atau macan kelaparan. Sekedar agar  ada sedikit perimbangan jika harus bertarung. 

Tapi sampai sekarang, jangankan sosok hantu, sekedar suara hantu  saja pun aku tak pernah mendengarnya.   

Banyak sudah teman, sahabat, saudara, bahkan istriku, yang bercerita bahwa mereka pernah mendengar suara hantu, melihat hantu, dielus-elus hantu, dikejar hantu, diludahi hantu, sampai dicekik hantu. Tapi belum satu ekor pun hantu yang berjodoh untuk bertatap muka dengan aku. 

Seandainya bertemu hantu, lalu hantu itu menunjukkan wujud seramnya, aku cuma mau bilang : "Bisa seram lagi nggak, om/tante? Kalo yang begituan, udah terlalu mainstream!" 

Menurut kakekku, hantu itu aslinya jelek, pake bangets. Kakek bilang begini : "Kau cari manusia yang paling jelek, lalu kau bandingkan dengan hantu yang paling cakep, tentu akan masih cakepan manusia yang paling jelek itu". Kakek juga bilang, hantu sangat suka berbohong; lagi suka menyesatkan. "Hantu itu, sembilan kali ia bicara, sepuluh kali ia sudah berbohong", imbuh kakek, berbelas tahun silam. 

Masalahnya, ada satu hal yang kupikirkan. 

Orang-orang yang sudah pernah secara nyata bertemu dengan makhluk gaib itu, mengapa mereka belum juga betul-betul percaya pada adanya yang maha gaib? Secara logika sederhana saja, jika ada yang gaib, maka akan ada yang maha gaib. Tak sulit untuk benar-benar percaya pada adanya Tuhan kalau sudah pernah bertemu dengan hantu. 

Seandainya aku bisa bertemu dengan yang gaib, maka aku akan sangat yakin akan adanya yang maha gaib, dalam arti akan mematuhi segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. 

Jujur saja, sampai saat naskah brilyan ini kuketik, aku masih setakat percaya kepada yang maha gaib. Pada prakteknya, masih sebatas menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Artinya, belum total. Belum kaffah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun