Mohon tunggu...
ian kurnia
ian kurnia Mohon Tunggu... -

Sok lieur tapi cageur alhamdulillah bageur.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dangdut Akademi Indonesia No1, ehem

25 Februari 2014   13:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:29 1572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebagai warga negara yang di lahirkan asli di bumi pertiwi Indonesia sepertinya selaput gendang telinga saya tidak jauh berbeda dengan para penikmat musik di indonesia lainnya, Ketika kita menikmati hiburan tontonan yang di sajikan melalui media televisi tak pernah sedikitpun kita akan mengetahui apa yang di tonton oleh sebagian pemirsa yang Lain di tiap rumahnya.
Namun kadang akan terasa aneh dan senangnya ketika kita mengetahui bahwa acara yang menjadi tontonan favorite kita menjadi acara favorite juga bagi yang lainnya, artinya memiliki selera yang sama tanpa harus ada istilah janjian dalam menikmati sebuah acara.
Yap selera setiap orang akan berbeda namun tak juga jarang yang memiliki selera yang sama. Seperti hal nya sama seperti yang terjadi saat ini Ketika saya memilih dangdut akademi sebagai pilihan hiburan dirumah beserta keluarga. Terlalu banyak sudah pengaruh buruk dampak negatif dari sebuah hiburan bernama SINETRON, walaupun tidak pula acara pencarian bakat ini memiliki dampak positif bagi kita selain dari pada hanya sebagai acara hiburan. Bagaimana mungkin seorang gadis kampung berusia remaja harus berkata AlERGI terhadap perintah ibunya ketika di minta membantu pekerjaan orang tuanya demi bermain gadget di tangannya berselancar ria di dunia maya,kalo bukan salah satu dampak negatif bernama sinetron yang notebene selalu menampilkan gaya2 borjuisme.
Dangdut akademi Sangat menghibur bagi saya,di tambah candaan yang di lontarkan oleh Ramzi dkk,namun terkadang terasa terlalu ketika komentar salah seorang juri bernama Saeful jamil harus di potong dengan berbagai pernyataan oleh sang Host, sebagai juri saiful jamil serasa tak di hargai, namun mungkin inilah salah satu pendongkrak kepopuleran acara ini Dimana sering beradu argument antara host dan juri. Yang seharusnya host tidak mempunyai kapasitas untuk membantah komentar Dr juri.
Sebagai penikmat music di acara ini saya memilih Lesti dari cianjur sebagai jagoan,di ikuti Eva dari Garut dan Aty dari Makasar. Terus terang saya kurang suka dengan para peserta Pria nya. Untuk malam ini ada Lesti dari cianjur,Busro dari banten dan Nana dari jakarta yang akan tampil. Lesti baru berusia 15 tahun namun memiliki kematangan vokal yang mantap menurut saya, Nana Sangat di sayangkan melepaskan hijabnya hanya untuk menggapai cita2 sbg artis padahal sudah cukup memiliki vokal yang bagus juga. Padahal ada 2 peserta yang Lain yang memakai hijab Eva dan Fida. Busro akan mengingatkan kita terhadap seorang penyanyi dangdut yang saya tidak tahu nasibnya ia kini ASep irama.
Sekian saja tulisan saya, maaf saya hanya mau bilang " Dangdut is the music of my country".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun