Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Obama-Netanyahu: Lagi Marahan Nich Yeee...!!!

31 Maret 2010   11:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:04 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Israel (29/3/10) menuduh bahwa tekanan AS kepada negara tersebut  mengenai pembatasan pembangunan settlement (pemukiman) sebagai 'penghalang' usaha perdamaian dan meningkatkan sikap apa yang mereka sebut, munculnya kelompaok 'garis keras' Palestina, sedangkan di lain pihak laporan yang sama mengatakan bahwa Washington membolehkan mengutuk Israel di DK PBB dalam pengambilan keputusan (tidak membela) mengenai pembangunan pemukiman tersebut, yang belum pernah terjadi selama ini, karena selalu dibela oleh AS dengan hak veto.

Pada saat hubungan mesra Israel-AS akhir-akhir ini mulai dingin dan 'retak' , menurut sebagian pengamat politik, beberapa suara mulai menguat di Barat untuk mencari solusi jalan keluar guna  melunakkan dan mencairkan 'pasangan mesra' tersebut. Direktur Kajian Timur Tengah Oxford University mengusulkan dengan memainkan isu pengungsi Palestina sebagai isu yang dikembangkan untuk mencapai transaksi damai antara Palestina dan Israel. Akan tetapi nampaknya ke-dinginan sikap Israel-AS tersebut bukan hanya pada soal pembangunan pemukiman. Akan tetapi sudah malampaui masalah-masalah di luar aspek tersebut, bahkan sudah sampai pada masalah intervensi urusan internal pemerintahan Preiden Obama sehingga pihak AS merasa gerah yang perlu dipikirkan untuk 'dikasih pelajaran' (ta'dib) dulu pemerintahan Netanyahu.

Sikap ketidaksenangan antara AS-Israel ini muncul sejak kunjungan Wapres Joe Baiden ke Israel  awal bulan Maret 2010 ini yang mana pada saat kunjungan tersebut para pejabat Israel mengumumkan pembangunan pemukiman 1600 unit di Yerussalem Timur. Tapi sikap Obama tersebut ditanggapi dengan sinis oleh Menteri Israel dari Partai Likud, Beini Begin dengan mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh American Administration itu tidak akan berhasil bahkan sebaiknya akan menuai diluar dugaan pihak AS. Tekanan AS tersebut akan berdampak pada kuatnya Palestina dan Arab, dan hal tersebut hal yang tidak diinginkan Israel.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun