[caption id="attachment_84933" align="alignleft" width="300" caption="Mohamad Bouazizi"][/caption] Revolusi selalu meninggalkan korban, dan juga Pahlawan. Tak terkecuali Tunisia yang baru saja melengserkan Presiden Zein Abdeen Ben Ali yang memerintah 23 tahun negeri itu setelah melakukan Revolusi Putih atau Revolusi Dokter atas Presiden Habib Bourgiba yang dianggap sudah pikun pada 7 Nopember 1987. Mohamad Bouazizi. Pemuda alumni perguruan tinggi Tunisia. Sebagaimana laiknya, selayaknya lulusan PT bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Namun tidak demikian di sebuah negeri cantik Tunisia di Afrika Utara. Tingkat pengangguran intelektual cukup tinggi. Warga negara Tunisia juga mencari pekerjaan di negara tetangga yang kaya dan sedang membangun infrastruktur seperti Libya. Tidak mendapat pekerjaan yang layak bagi lulusan perguruan tinggi tidak menyurutkan Bouazizi untuk menyerah begitu saja menghadapi situasi sulit yang dideritanya. Tanpa malu dan gengsi dia mendorong gerobak menjual barang-barang apa saja, seperti tukang dorong di Jakarta menjual buah, sayuran, kue, mainan, dsb, bak tukang pemulung. Dengan giat tetap dilakoninya, walaupun sebenarnya tidak layak bagi lulusan PT. Namun apa daya, pemerintah menilai lain. Gerobak milik Bouazizi dirampas dengan dalih tidak mempunyai izin berdagang (berusaha). Dia dipermalukan di muka umum. Apalah jadinya, sebagai seorang lulusan PT yang seharusnya mudah baginya mendapatkan pekerjaan, dan hal tersebut tidak dia dapatkan karena pemerintahan yang korup, dirampas pula hak-haknya dan dipermalukan di muka umum. Maka, tidak ada jalan keluar baginya, kecuali melakukan hal yang boleh 'dikatakan' nekad dan tidak mempunyai akar pada sosiologi budaya Arab. Membakar diri di depan Kantor Pemda kota kelahirannya Sidi Bousaid, sebuah kota cantik nan menawan tujuan para wisatawan asing dengan kotanya yang berbukit dan elok di tepi Laut Mediternean. [caption id="attachment_84934" align="alignleft" width="300" caption="Bouazizi dijenguk oleh Ben Ali. Tapi Nasi Sudah Menjadi Bubur."]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI