Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lahan Luas yang Terlepas

15 Februari 2021   15:08 Diperbarui: 15 Februari 2021   15:27 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tepi hamparan lahan yang luas, bercakap-cakaplah seorang lelaki berusia lewat lima puluh tahun dengan seorang pemuda.


Pak tua: Lahan luas yang menghampar ini dulu milik keluarga saya. Sekarang, tidak lagi.


Pemuda: Apa yang terjadi?


Pak tua: Sekitar sepuluh tahun lalu datang beberapa orang. Mereka menyewa sebagian tanah kami. Perlahan-lahan mereka menguasai tanah kami. Tak sampai tujuh tahun habis semua.


Pemuda: Kurang ajar!


Pak tua: Siapa?


Pemuda: Para pendatang itu.


Pak tua: Tidak juga.


Pemuda: Lho?


Pak tua: Kami memang menjual tanah itu kepada mereka sedikit demi sedikit. Kami banyak utang.


Pemuda: O, pantas...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun