Mohon tunggu...
Helmi Abu Bakar elLangkawi
Helmi Abu Bakar elLangkawi Mohon Tunggu... Penulis - Pengiat Sosial Kegamaan dan Esais di berbagai Media serta Pendidik di Lembaga Pendidikan Islam

Khairunnas Affa' linnas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tgk. Isafuddin: Raih Magister dan Kepala KUA Berkat Beut Seumeubeut

12 Oktober 2021   17:51 Diperbarui: 12 Oktober 2021   17:59 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tgk.Isafuddin Alumni Dayah MUDI Raih Magister dan Kepala KUA Berkat Beut Seumeubeut. 

 Lhokseumawe- Wali dalam pernikahan itu harus dengan sosok wali yang adil alias tidak fasik. Dalam tinjauan hukum Islam terhadap wali fasik bahwa tidak sah nikah berdasarkan pendapat kuat. Meskipun adanya pendapat yang menyebutkan sah nikah dengan wali fasik.  

Demikian diantara paparan yang disampaikan Tgk. Isafuddin dalam sidang terbuka tesis Pascasarjana IAIN Lhokseumawe, Selasa, (12/10).

Informasi yang dihimpun media ini, sidang tersebut berlangsung lancar dan alot bahkan para penguji mempertanyakan beberapa permasalahan seputra kajian yang yang diteliti berkaitan dengan wali fasik di wilayah Pidie.

" Alhamdulillah, meskipun berlangsung alot dengan beberapa pertanyaan seputar fenomena wali fasik di wilayah Pidie, namun mampu dipertanggung jawabkan secara ilmiah dihadapan penguji," ungkap Tgk. Isafuddin yang merupakan Ketua PCNU Kabupaten Pidie itu.

Sosok pria yang juga Kepala KUA Kecamatan Delima Kabupaten Pidie itu menyebutkan penguji sidang merupakan dosen senior di IAIN Lhokseumawe diantaranya Dr. Syahrial, MA, Dr. Muhammad Syahrial Ibrahim, MA, Dr. Tgk. M. jafar, MA dan Dr. Alimuddin, M. Ag dan Dr. Abdullah, MA.

Tgk Isafuddin (Baju Hitam) berfoto Bersama Pasca Sidang Tesis dan dukungan penuh gurunya Dr Tgk M Jafar,MA  saat di MUDI Samalanga dulunya dan menjadi
Tgk Isafuddin (Baju Hitam) berfoto Bersama Pasca Sidang Tesis dan dukungan penuh gurunya Dr Tgk M Jafar,MA  saat di MUDI Samalanga dulunya dan menjadi

Selanjutnya, alumni Dayah MUDI Samalanga itu mengatakan meraih magister ini awalnya sejak dulu belajar di dayah MUDI Samalanga tidak pernah bermimpi, namun berkat petuah guru untuk fokus beut seumebeut yang merupakan pesan Allahuyarham Abon akhirnya ini yang dirasakan saat ini.

Tgk. Isafuddin yang pernah menjabat Kepala KUA Tangse menambahkan selama ini kuota beut seumebeut di dayah dibandingkan saat sudah menjadi PNS lebih banyak pasca pulang kampung terlebih saat menjabat sebagai Kepala KUA.

"Sekali lagi keberhasilan hari ini mulai menjadi Kepala KUA hingga meraih magister tidak lain berkat doa guree terutama Al-Mursyid Abu MUDI dan ini juga bagian dari program Abu, intinya wasiat "beut seumebeut" mari kita membumikannya dan itu kunci keberhasilan selama ini, bek tuwo beut seumebeut meskipun telah jadi PNS," pesannya.

Terakhir mantan KUA Mila itu  juga mengucapkan ungkapan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak atas prestasi yang di capai hari ini meraih magister di IAIN Lhokseumawe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun