Berkebun cabai kelihatannya mungkin mudah, karena tinggal tancap bibitnya, siram lalu tunggu panen. Namun kenyataannya banyak orang yang gagal seperti tanaman layu, tumbuhnya kerdil atau mati.
Kalau kamu mengalami hal seperti ini bisa jadi bukan  salah bibitnya, tapi cara tanam dan pemeliharaan kita yang kurang bagus. Nah, ini lima faktor yang sering bikin tanaman cabaimu gagal tumbuh. Cek dulu, siapa tahu kamu pernah mengabaikan hal-hal ini!
1. Tanah Terlalu Padat/Kurang Subur
Tumbuhan cabai sensitif soal tanah. Cabai tidak suka tanah yang berlebihan, terlalu padat atau terlalu becek. Kalau tanah keras seperti tanah liat atau lempung, maka akar cabai akan sulit berkembang. Solusinya adalah menggemburkan tanah dan campur dengan kompos atau pupuk kandang agar subur dan ringan.
2. Penyiraman Berlebih/Jarang
Cabai juga tidak suka air yang berlebih, bisa jadi akarnya akan rusak. Tapi kalau jarang disiram, maka daunnya bisa cepat layu. Idealnya, siram pada pagi dan sore hari secukupnya, bukan genangan, agar kelembaban tanah terjaga.
3. Kurang Penyinaran Matahari
Cabai perlu sinar matahari minimal 6-8 jam per hari. Kalau tertutup tembok atau pohon dalam jangka waktu lama, makan cabai akan tumbuh kurus dan bisa jadi mati. Tanam di tempat yang terbuka agar mendapat penyinaran yang cukup.
4. Ada Hama atau Jamur
Mungkin kita tidak sadar kalau ada hama yang sudah menyerang sejak dari bibit, ulat, kutu daun atau jamur akar bisa membuatnya mati pelan-pelan. Selalu cek tanaman terutama bagian daun, kalau perlu semprot pestisida nabati dan jaga kebersihan sekitar pokok cabai, singkirkan rumput liar yang bisa mengganggu pertumbuhannya.