Sungai dari dulu tak terpisahkan dengan kehidupan manusia, bahkan nenek moyang kita hidup disekitar sungai-sungai besar yang ada di nusantara. Sebagai contoh dua kerajaan besar nusantara berada di tepi sungai besar yaitu Kerajaan Kutai dengan Sungai Mahakam dan Kerajaan Sriwijaya dengan Sungai Musi. Bahkan Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim nusantara , pusat perdagangan dan berhasilkan menaklukan Jawa, Indonesia Timur dan wilayah lainnya. Dari dulu peranan sungai sangat besar dalam kehidupan manusia, sebagai alat transportasi, sarana kebutuhan hidup sehari-hari seperti minum, mandi, mencuci bahkan disaat sekarang banyak yang dimanfaatkan sebagai bendung gerak dan pusat pembangkit listrik tenaga air.Â
Tetapi sekarang banyak perubahan yang terjadi pada sungai kita. Banyak terjadi kerusakan dari hulu sampai hilir. Limbah industri dan rumah tangga mencemari sungai, sampah dan bangunan-bangunan liar yang bertengger. Belum lagi pendangkalan yang terjadi sehingga air sering meluap jika hujan. Kini kita tak lagi bisa mandi di sungai dan ikan juga susah didapat.Â
Kerusakan sungai yang terjadi dan juga melindungi fungsi sungai, pemerintah menetapkan tanggal 27 Juli 2011 sebagai Hari Sungai Nasional. Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomer 38 tahun 2011 pasal 74. Peraturan ini dibuat untuk menggerakkan kepedulian masyarakat saling bekerja sama dalam menjaga kebersihan dan kelestarian sungai. Kita menginginkan sungai yang bersih jernih yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan masyarakat seperti kebutuhan air bersih, Â olahraga dan juga pariwisata.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)