Masa remaja adalah masa yang indah. Kita seringkali mengartikan bahwasannya masa remaja merupakan masa di mana pencarian jati diri bisa diselingi dengan masa ternyaman dalam menikmati kehidupan.
Menikmati masa pertemanan, masa ngumpul, bermain, bereksplorasi, menciptakan inovasi tertentu yang tak terduga, mengikuti gaya hidup atau tren terkini, hingga masa pacaran. Memang tak dapat dipungkiri dalam prosesnya, para remaja akan melalui masa remaja yang bisa saja menghadirkan perilaku yang positif namun juga negatif.Â
Salah satu hal yang cukup menarik untuk dibahas di kalangan para remaja atau usia sekolah sekolah menengah pertama adalah trend pacaran yang sejak lama sudah banyak yang menggemarinya. Bahkan ada rumor yang beredar jika seorang remaja belum punya pacar maka berarti ia belum memiliki identitas diri yang lengkap.
Tak dapat dipungkiri jika fenomena pacaran memang sudah menjangkiti banyak orang baik mereka yang berusia dewasa, remaja, hingga anak-anak sekalipun. Maka dari itu, tak heran jika bagi sebagian remaja masa pacaran adalah salah satu masa di mana ia mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan sikap kepedulian terjadap orang di sekitarnya.
Lantas mengapa pacaran bisa terjadi? Menurut saya cukup sederhana saja menjawab pertanyaan tersebut, karena disebabkan oleh rasa penasaran terhadap lawan jenis.
Rasa penasaran itulah yang menyebabkan seseorang memiliki rasa ingin mengenal, rasa simpati, belajar peduli, percaya diri, hingga pada akhirnya rasa ingin mengenal berubah menjadi perasaan ingin memiliki dan menjaga perasaan dan hubungan lawan jenis.Â
Menurut DeGenova & (2005) pacaran merupakan fase di mana seseorang menjalankan suatu hubungan dimana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat saling mengenal satu sama lain. Lebih lanjut, Benokratis (1996) juga memberikan pendapat bahwa pacaran adalah proses dimana seseorang bertemu dengan seseorang lainnya dalam konteks sosial yang bertujuan untuk menjajaki kemungkinan atau tidaknya orang tersebut untuk dijadikan pasangan hidup.Â
Dari  teori tersebut, dapat kita pahami bahwasannya pacaran adalah suatu momen dimana seseorang memiliki kesempatan untuk mengenal seseorang lawan jenis dan bertujuan mengetahui karakter orang tersebut guna nantinya dapat menjadi pasangan hidup serta teman bersanding.
Lantas apa sajakah faktor yang menyebabkan trend pacaran menjangkiti siswa usia SMP?
Kurangnya Pemahaman Tentang Agama