Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Misi Mulia Pemerintah Indonesia dalam Upaya Membuka Jalan "Damai" antara Rusia dan Ukraina

30 Juni 2022   08:10 Diperbarui: 30 Juni 2022   08:26 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokpri/Ilustrasi/Misi-Perdamaian-Indonesia -Ukraina-Russia)

29 Juni 2022, Presiden Republik Indonesia Bapak Joko widodo beserta sang isteri Ibu Iriana Joko Widodo dan para rombongan telah tiba di Ukraina pagi menjelang siang waktu setempat. Joko Widodo pun sempat mempublikasikan postingan pasca kedatangannya di negara Ukraina tersebut. 

"Hari ini sebelum bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, saya hendak mendatangi satu lokasi puing-puing kompleks apartemen di Kota Irpin, lalu berkunjung ke pusat ilmiah dan bedah Endokrin, Transplantasi Organ, dan Jaringan Endokrin Ukrainan di Kota Kyiv" @Joko widodo melalui postingan via Twitter Rabu 29 Juni 2022 (waktu Indonesia).

Jika kita melihat dan memahami dengan seksama tentang kebijakan dan sikap yang di ambil pemerintah Indonesia terhadap situasi perang yang terjadi antara Ukraina dan Russia memanglah tepat. Bagaimana tidak, imbas yang terjadi akibat dari agresi yang melibatkan dua negara pecahan Uni Soviet tersebut sangat terasa bahkan hampir di beberapa negara belahan dunia hingga ke Indonesia. Meningkatnya harga pangan dunia mulai dari kedelai, daging, hingga komoditi nonmigas macam batu bara dan CPO menjadikan situasi ekonomi dan politik kian terdampak. Mengacu pada data yang dikeluarkan oleh Kompas pada 29 Juni 2022, Indonesia dari bulan Maret hingga April mengalami Inflasi yakni dari 2,64% di bulan Maret, terus mengalami kenaikan hingga mencapai presentase 3,55% pada bulan Mei (Sumber Bank Indonesia).

Atas dasar itulah, agaknya langkah pemerintah Indonesia melalui Joko Widodo untuk datang langsung ke Ukraina dan Russia telah menjadi kebijakan yang tepat. Di samping agar Pemerintah Indonesia mengetahui dan memahami langsung apa yang sebenarnya terjadi antara kedua negara tersebut, agar supaya ada langkah konkret tentang perbaikan hubungan melalui jalur diplomasi dan politik yang dilakukan oleh Indonesia dalam misi membukakan jalan damai antara kedua negara yang sedang berkonflik tersebut. 

Melansir keterangan dari Arif Oegroseno selaku Duta Besar RI Untuk Jerman, Ia menyatakan bahwasannya langkah Pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo tersebut merupakan bentuk perhatian Indonesia terhadap dampak yang dirasakan negara-negara berkembang seperti di Benua Afrika dan Negara di Asia Selatan, akibat dari terganggunya ekspor gandum dan pupuk ke negara tersebut. Tak dapat dipungkiri, perhatian Negara Indonesia terhadap isu konflk yang terjadi antara Russia dan Ukraina  telah menjadi sebuah kebijakan yang tepat. 

Di tengah upaya melawan pandemi Covid-19 selama kurang lebih tiga tahun ini, tentu banyak negara di dunia mulai dari negara maju dan berkembang semuanya telah berjuang memulihkan tatanan kehidupan yang telah porak-poranda. Maka dari itu, memperbaiki kembali hubungan Negara Russia dan Ukraina melalu jalur diplomasi dan politik tentu akan cukup memberikan kepercayaan lebih bagi mayoritas negara di seluruh dunia agar kehidupan kembali normal seperti sedia kala.

Lalu apa saja misi Pemerintah Indonesia dalam kedatangannya demi membuka jalan damai antara negara Russia dan Ukraina tersebut?

1. Membangun Dialog

Hubungan diplomasi yang buruk antara negara Rusia dan Ukraina dalam beberapa bulan terakhir khususnya di akhir tahun 2021 telah membuat situasi konlfik kian muncul hingga saat ini. Awal mula isu serangan yang bergulir sejak November 2021 yang menyatakan bahwa melalui pantauan citra satelit yang menunjukkan bahwa penumpukan baru pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina. 

Moskow dituding telah memobilisasi 100.000 tentara bersama dengan tank dan perangkat keras militer lainnya, dan Intelijen Barat pun menyebut jika Russia akan menyerang Ukraina. Akibat dari dugaan tersebut, konflik pun pecah hingga saat ini. Dibutuhkan dialog yang intensif serta teknik lobi diplomasi yang baik dari Indonesia untuk dapat mempersatukan kembali dua Negara tersebut agar dapat berdamai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun