Pernahkah anda mengalami suatu peristiwa konyol atau sepele dalam hidup anda? tentu pernah bukan. Pernahkah anda mengalami kecemasan atau kegugupan karena gawai atau dompet anda ketinggalan ketika berangkat kerja? Ada banyak hal yang sebenarnya yang berkaitan dengan pengalaman hidup seseorang yang menarik untuk dibahas.Â
Coba renungkan, ketika ada salah seorang teman anda atau bahkan anda sendiri, ingin pergi menuju suatu tempat. Akan tetapi, ketika telah sampai di tempat tujuan justru hp anda ketinggalan di rumah, padahal di hp tersebut terdapat data penting dan catatan berkaitan dengan kegiatan yang akan anda atau teman anda lakukan pada saat itu.Â
Tentu perasaan gelisah, cemas, was-was, dan lain sebagainya akan  dengan sangat cepat menghampiri. Perasaan cemas yang dialami seseorang ketika gadgetnya ketinggalan akan mengalahkan perasaan cemas karena lupa membawa dompet. Lalu mengapa hal demikian bisa terjadi?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pahami secara umum tentang apa yang dimaksud psikologi. Menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang memelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku indvidu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan sekitarnya.
Sedangkan menurut dr. Singgih Dirgagunarsa mengartikan bahwa psikologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji dan memelajari tingkah laku manusia. Kemudian dalam tulisan yang dimuat dalam artikel Bimbingan Konseling (umm.ac.id) Gardner Murhphy menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang memelajari respon yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.Â
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah suatu disiplin ilmu yang mengkaji, membahas, dan memelajari tingkah laku manusia, baik secara individu maupun dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan sekitar. Tingkah laku yang dimaksud yakni tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, dan yang disadari maupun tidak disadari.Â
Kembali ke pembahasan tentang hubungan psikologi, manusia, dan gawai/gadget. Tentu kita menyadari betul bahwasannya di zaman yang serba canggih dan digital saat ini, setiap orang diharuskan untuk mengerti atau setidak-tidaknya pernah mengenal tentang apa yang dimaksud dengan teknologi dan digitalisasi. Beragam kemudahan yang ditawarkan, kepraktisan, layanan yang semakin canggih, serta berbagai tawaran yang memanjakan mata serta memuaskan keinginan tentu menjadi pertimbangan mengapa kita sebagai manusia harus selalu melek tentang teknologi dan komunikasi.
Lalu apa yang menyebabkan seseorang merasakan cemas ketika ia lupa membawa gadget atau gawainya ketika bepergian ke suatu tempat dan mengapa perubahan perilaku tersebut dapat terjadi?
1. Gejala Emosional
Penderita merasa takut bahkan panik berlebihan saat tidak bisa menggunakan gawai karena berbagai sebab. Misalnya, ketika ada janji dengan klien atau mitra kerja di suatu tempat, tanpa sengaja gadget atau gawai miliki kita ketinggalan di rumah.Â