Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Leg-2: Shin Tae yong Jangan Lagi Bermain Seperti Belanda

9 Januari 2023   11:51 Diperbarui: 9 Januari 2023   11:58 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-yong Bicara Soal Fisik Pemain: Sedikit Semakin Membaik/pssi.org; sumber suara.com

Pada leg-1 Indonesia vs Vietnam kemarin, pertarungan kedua pelatih Korea Selatan ini tampak nyata memperlihatkan adu berani dan adu keras kepala, terlihat dari formasi kedua bebuyutan ini menampilkan formasi mirror match, Indonesia dengan 5-4-1 kontra Vietnam dengan formasi 5-3-2. 

Dengan format ini kedua seteru akan bertahan dan menyerang dengan komposisi yang relatif sama, ada sedikit perbedaan dimana pelatih Park Hang seo selalu enggan memasang satu penyerang, two is better begitu prinsipnya dengan pasangan penyerang yang saling melengkapi yaitu striker independen dan non independen seperti  Thin Lin (22) dan Van Duc (20).

Tetapi sejalan waktu pertandingan ternyata pola serang kedua team ini tidaklah sama, pelatih Shin terlihat lebih pragmatis dengan mensejajarkan dua gelandang dan dua wingernya sehingga dua winger Sayuri dan Marselino menjadi lebih fleksibel dalam menyusun serangan maupun bertahan. 

Kelihatannya pelatih Shin tahu jika seniornya Park itu sangat fanatik dengan pola kotak disertai pressure dengan cara merubung untuk merebut bola dan menyetop serangan Indonesia, sehingga Shin selalu saja memberi tugas utama pemain gelandangnya atau bahkan sayap untuk sengaja memasuki kotak jebakan Vietnam untuk menarik  barisan bek Vietnam lebih maju sehingga meninggalkan ruang di belakang pertahanan untuk dimasuki penyerang kita, seperti Dendy atau Marselino atau Sayuri.

Seperti terlihat ketika pelatih Park Hang seo keliru atau mungkin terlalu pede untuk memainkan jurus kotak pentagonnya, yang dibentuk oleh dua midfield, Hoang Duc (14) dan Hung Dung (8) dengan tiga bek Van Hau (5), Then Dung (4) dan Ngoc Hai (3) untuk menjebak midfiled Indonesia terutama Marc Klok dengan maksud mengerubut bola dengan pressing untuk kepemilikan. 

Tetapi pelatih Shin Tae yong dengan cerdik membikin kotak jebakan itu menjadi kosong atau ambyar dengan cara membiarkan Marc Klok masuk ke dalamnya lalu melakukan cutback ke winger Yance Sayuri untuk kemudian mentransfer sejajar ke Rahmat Irianto yang bebas untuk melambungkan bola ke depan melewati atas kotak pentagonal kepada Marselino atau Dendy yang berlari lebih dahulu dari belakang Vietnam.

Center back Ngoc Hai (3) berusaha difungsikan sebagai deep lying player yang pertama memblok penyerang Indonesia yang masuk ke dalam jebakan kotak Vietnam tetapi banyak terlambat.

Hal diatas terjadi berulang-ulang, dimana Indonesia memainkan umpan panjang melompati ruang antara midfield dan back Vietnam yang dengan mudah menyempit karena inngin mematikan kerjasama umpan pendek satu-dua yang biasa dibangun Indonesia dalam penyerangan. 

Harusnya pelatih Park nyadar bahwa Indonesia melakukan serangan berbeda dari biasanya, dan  ternyata disertai dengan kemampuan ketepatan umpan panjang dari pemain Marc Klok, Rahmat, Jordi Amat yang sangat efektif.  Selain itu Indonesia tidak melakukan  serangan fullback (Arhan dan  Asmawi) yang massive seperti umumnya, mereka cenderung lebih ke bawah mematikan sayap Vietnam.

Jadi hal ini tidak di contermeasure oleh pelatih sekelas Park Hang seo sehingga permainan Vietnam seperti menjadi bulan-bulanan dan tampak "bodoh", meskipun skor akhir sama kuat kaca mata, tapi Vietnam bermain dengan pola yang sudah ketahuan dan tetap bersikeras memainkan pola itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun