Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kembali ke Prancis

17 Desember 2022   07:55 Diperbarui: 17 Desember 2022   08:02 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antoine Griezmann dan Kyliann Mbappe (Foto: Franck Fife/AFP) Sumber kumparanbola

Sehabis menamatkan kisah Moroko negeri dongeng akankah Prancis kembali memaksa Madona menyanyikan Don't Cry for Me Argentina untuk negeri Maradona?

Mbappe mungkin akan menertawakan lebar mulutnya lagi seperti saat kaki Harry Kane membuat penaltinya melayang terbang, setelah tawanya disimpan demi team matenya di PSG Achraf Hakimi. Tidak ada laga kasar apalagi brutal dalam Prancis kontra Moroko ketika lima pemain Moroko adalah sahabat Les Bleus dalam Ligue-1.

Sementara Argentina juga sudah menyelesaikan cerita dewasa Kroasia lewat seorang Lionel Messi yang masih lebih berperan dari sepuluh Argentinian yang lain. Menaklukan pasukan tua Kroasia yang menyerang, membuat La Albiceleste menjadi lebih mudah mencetak 3 angka, dan kali itu tergambar wajah La Pulga dipenuhi dengan mulut tawa ketimbang di laga brutalnya kontra Belanda ketika begitu banyak mulut keluar dari pemegang punggung 10 ini.

Lalu bagaimana peran panggung kedua raja sepakbola planet ini? Hanya dua pilihan dari panggung depan dan panggung belakang, permainan keras atau bersahabat? Rasa-rasanya laga antara kolonial dan koloni ini akan berlangsung sangat keras. Brutal? Barangkali saja, dan hanya wasit yang kompeten yang bisa mengontrol kekasaran, kejahatan dan kejelekkan sehingga menjadikan pertandingan ternikmati dan masuk akal.

Kali ini kereta ekspres Paris bisa mengakibatkan tekel  yang jatuh di belakang atau di depan bola dari Argentina yang telah memeluk 9 kartu kuning yang gila saat menekuk Belanda.

Meski panggung belakang terus saja berdengung, apakah akan ada lagi penalti untuk Messi, seperti yang sudah terjadi ada 4 penalti Messi dalam world cup 2022 ini?

Harus diakui keindahan sepakbola memang lebih berada di 2M ini, Messi dan Mbappe, sekalipun kedua berlian ini berada di lapangan berpasir, mereka sejatinya pencipta tontonan dari ahli sepak dengan level tidak terbayangkan. Messi dengan kedua kakinya yang bergerak seperti program dan Mabppe yang berlari dan meliuk seperti cahaya. Dan tentu saja keduanya bukan saja penjebol jaring tetapi menciptakan sepakbola tapping buat para pendampingnya.

Lionel Scaloni akan memilih 4-4-2 atau 4-2-3-1 untuk menahan kecepatan Prancis, struktur dasar yang kaku adalah 4 bek,  gelandang dan penyerang tidak memiliki struktur baku, sepakbola Argentina sekali ini sangat berbeda dengan peninggalan lawasnya, mereka memainkan area sempit dimana pemain sangat dekat satu sama lain, seperti yang terus dilatih banyak untuk sisi kecil mereka.  

Tidak bisa dipungkiri lagi Argentina akan memakai double pivot di depan garis pertahanan dari Alexis MacAllister dan Rodrigo De Paul bisa saja Leandro Paredes, namun Paredes mungkin akan muncul belakangan saat pertandingan yang berjalan lebih memerlukan provokasi.

Keunggulan Argentina saat kepemilikan adalah merubung bola dengan banyak orang, tidak ada segitiga atau segiempat sepak bola gaya Eropa, pemain begitu dekat berputar seperi roulete sehingga sulit menebak pemain siapa dan bola kemana yang akan mereka mainkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun