Di sebuah kios kecil di dalam kampung Premulo , dekat dengan kawasan batik yang terkenal di kota Solo, Laweyan, tampak dua orang bapak sepuh yang terlihat tekun dengan tang kecil di tangan dan asik meliukliukkan lempengan tipis tembaga mengikuti pola yang tercetak di atas sebuah kertas. Pola tersebut berbentuk rimbunan bunga, tampaknya pola motif batik baru merupakan pesanan dari sebuah designer batik.
Kedua sepuh ini adalah pengrajin cap batik. Pengrajin yang membuat pola untuk batik cap. Saya temui di suatu siang saat kebetulan mampir di rumah seorang teman. Melihat keasikan para sepuh ini membuat saya tertarik sehingga saya sempatkan mampir dan memperhatikan pekerjaan mereka.
Salah seorang bapak tampak asik meliukkan tembaga mengikuti polanya, sementara seorang bapak lainnya, sedang membenahi sebuah cap yang sudah memasuki tahapan finishing untuk merapikan.
[caption id="attachment_152036" align="aligncenter" width="392" caption="contoh gambar dan hasil 1/2 jadi"][/caption] Menurut keterangan dari salah seorang bapak, alur pembuatan cap batik, dimulai dari pembuatan pola. Untuk pola, bisa sudah tergambar oleh pemesan atau bila kita iseng ingin coba menciptakan sebuah pola baru, bisa langsung mendesain dengan pendampingan seorang desainer pola batik, setelah mendapatkan pola, para pengrajin cap batik ini, membuat dasar cetakan yang di sebut dasaran berupa kerangka berbentuk kotakkotak yang juga skalanya di sesuaikan dengan skala pada gambar pola batik. Langkah selanjutnya adalah membuat pola dari lempengan tembaga. Lempengan tembaga ini di lekukkan persis sesuai dengan lekukan gambar, dan di susun tegak sehingga keseluruhan pola berhasil di terjemahkan dalam lekukan-lekukan tembaga yang telah jadi di patri di atas dasaran. Setelah semua selesai, pola di frame untuk merapikan bentuk. Lalu memasuki finishing, yaitu perapihan, dengan pengikiran dan pengamplasan. Cetakan yang telah berbentuk pola di rendam dalam genangan gondorukem yang di bakar panaskan dalam sebuah tungkukayu besar, hal ini dilakukan untuk mengunci serta menghaluskan cetakan. Cetakan yang telah melalui tahapan-tahapan ini siap untuk di kasi gagang untuk pegangan. Setelah melalui proses akhir yaitu perahpihan ujung-ujung tembaga, pengikiran dan pengampalasan untuk meyakinkan bahwa cetakan rata, maka cetakan batik telah selesai dan siap digunakan. [caption id="attachment_152037" align="aligncenter" width="560" caption="stempel batik cap yang dah jadi"][/caption] Proses pembuatan cetakan batik untuk satu motif memakan waktu 10 hari dikerjakan dengan penuh ketelitian. Dan biaya pemesanannya sekitar Rp.600ribu, di luar biaya desain.
Ternyata kunjungan iseng hari minggu, malah memberikan pengetahuan baru buat saya, bahwa batik yang bagus selain di pola dengan menggunakan canting untuk batik tulis, proses pembuatan stempel untuk batik cap pun memerlukan keahlian khusus yang di kerjakan dengan tingkat ketelitian tinggi, yang sayangnya tidak ada pemuda yang berminat menjadi pengrajin stempel batikcap.