Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Tukang Ojek Ini Kandidat Doktor

29 Oktober 2015   17:15 Diperbarui: 29 Oktober 2015   17:30 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Thomas Sutana tukang ojek yang calon doktor (foto: dok tempo.co)"][/caption]

Tak ada yang menduga bahwa Thomas Sutana, pria berumur 48 tahun yang kesehariannya merupakan tukang ojek online (Go-Jek) adalah kandidat doktor bidang teknologi pendidikan yang masih menyelesaikan kuliahnya di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Ya, Thomas Sutana yang biasa disapa Tana, memang bukan tukang ojek biasa. Latar belakang kehidupannya adalah seorang guru di SMA Pangudi Luhur, mengajar bahasa Inggris sejak tahun 1996 hingga 2003. Berikutnya, tahun 2003 sampai 2014 dirinya dimutasi ke SMP Pangudi Luhur. Dan, di tahun 2014, ia memutuskan mengakhiri kariernya sebagai pendidik, beralih profesi menjadi tukang ojek.

Sosok Tana, saya ketahui saat ia tampil sebagai bintang tamu di Program Indonesia Bisa  dengan tema “Penebar Inspirasi Bangsa” yang ditayangkan stasiun televisi Trans TV, Rabu (28/10) malam. Di mana, dirinya banyak bertutur tentang motivasinya menjadi tukang ojek yang tergabung di Go- Jek. Karena terlalu singkat penjelasannya, akhirnya saya berupaya menyigi sosok Tana yang saya anggap cukup menginspirasi.

Sebagaimana dilansir tempo.co, Tana sebelumnya sangat menikmati profesinya sebagai seorang guru. Karier mulia tersebut sudah dirintisnya selama 18 tahun tanpa cela, ia akrab dengan siswa siswinya yang mayoritas anak baru gede (ABG). Kendati begitu, tahun 2014 dirinya dihadapkan pada pilihan yang benar- benar dilematis. Istrinya, divonis menderita kanker rahim stadium 3 C.

Karena merasa tak nyaman berulangkali mengantar istrinya kontrol ke Rumah Sakit Kanker Dharmais, akhirnya Tana memutuskan mengundurkan diri dari dunia pendidikan. Ia lebih memilih merawat sang istri, di mana, belakangan penyakit yang mengeram di rahim dinyatakan sembuh. Namun, sel kanker malah menjalar ke bagian otak, bahkan ada potensi merambah ke paru- paru dan usus besar.

Penyakit yang menggerogoti istrinya, jelas membutuhkan perhatian yang berlebih dari Tana. Untuk itu, ia pun memutar otak. Bagaimana caranya supaya dirinya mampu bersiaga penuh di samping sang istri tercinta, namun, dapur juga tetap mengebul. Dalam posisi menganggur itu, mendadak ojek online yang dikendalikan oleh Go-Jek tengah berkibar. “ Kenapa tidak melamar saja ke Go- Jek ? “ pikirnya.

Tetap Meneruskan Kuliah

Ramainya pemberitaan tentang Go- Jek semakin memikat Tana, ia pun segera mendaftar berulangkali melalui pesan singkat. Hasilnya, diabaikan. Karena penasaran, akhirnya didatanginya kantor Go- Jek, ternyata dirinya diminta mendaftar lagi di bulan Agustus 2015, tepatnya saat Go-Jek menggelar rekrutmen besar- besaran. Lucunya, ketika berada di kantor Go- Jek, Tana sempat bertemu dengan mantan muridnya yang jadi karyawan Go-Jek. Reaksinya, ya kagetlah.

Hingga akhirnya, di bulan Agustus lalu, Tana resmi menjadi tukang ojek online. Dengan mengenakan jacket hijau dan helm berwarna sama khas seragam Go-Jek, ia saban hari bertugas mengantar penumpang. Dirinya sengaja membantasi jumlah penumpang yang diangkutnya, dalam sehari, paling banter hanya lima orang penumpang yang dilayani. Persoalannya, selain tetap harus menjaga istrinya, anak semata wayangnya yang masih duduk di bangku SD juga butuh perhatian.

Tana yang tinggal di bilangan Pamulang, Tangerang Selatan, mulai “bertugas” pk 04.30, ia sengaja memilih penumpang yang mempunyai jarak tempuh jauh. Alasannya, uang yang dikantongi lebih besar dibanding mengantar jarak tempuh pendek. Biasanya, penumpang diantar ke kawasan perkantoran Sudirman mau pun Kuningan. “ Lumayan, sekali narik tarif normalnya sekitar Rp 90.000,” katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun