Demikian pula dengan masyarakat lainnya, tanpa diminta, mereka pun merogoh kantongnya untuk membantu meringankan beban mbok Darmi. Bahkan, beberapa komunitas anak muda di Kota Semarang ikut memberikan bantuan berupa uang tunai. " Kami sangat mengapresiasi atas segala bantuan dari teman- teman, tapi kami juga membutuhkan relawan yang bersedia menjaganya," kata Atha , Ketua Lensa, Rabu (7/3) sore.
Menurut Atha, pihaknya belum memiliki relawan yang tinggal di Kota Semarang, sementara saat ini, relawan yang bertugas menjaga mbok Darmi berasal dari Salatiga dan Kabupaten Semarang. Hal tersebut, tentunya cukup merepotkan karena waktu yang ada tersita di perjalanan. "Harapan kami, muncul relawan yang rumahnya ada di Kota Semarang," ungkapnya.
Itulah sedikit catatan perjuangan relawan Lensa dalam menyelamatkan nyawa seorang duafa, kendati apa yang mereka kerjakan jelas-jelas tanpa pamrih apa pun, faktanya ada beberapa pihak yang nyinyir. Pekan depan, mbok Darmi bakal mendapat tindakan medis untuk memberangus sel kanker yang mengeram di tubuhnya, mohon doanya agar segalanya berlangsung lancar.(*)