Saya sepakat seluruh area prostitusi di Indonesa dirobohkan. Masalahnya menjadi berbeda, belum tentu Gubernur DIY Sri Sultan HB X sependapat. Kesimpulan sementara, hancurnya pelacuran di Indonesia hanya menjadi sebuah fakta semu. Betulkah?
Menulis sejak 1979. di KR, Masa Kini, Suara Merdeka, Sinartani, Horison, Kompasiana, juga pernah menjadi Redpel Mingguan Eksponen Yogyakarta. Saat ini aktif membantu media online sorotgunungkidul.com. Secara rutin menulis juga di Swarawarga. Alumnus IKIP Negeri Yogyakarta sekarang UNY angkatan 1976 FPBS Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pernah mengajar di SMA Negeri 1 Sampit Kota Waringin Timur Kalteng, STM Migas Cepu, SMA Santo Louis Cepu, SPBMA MM Yogyakarta, SMA TRISAKTI Patuk, SMA Bhinakarya Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari. Pernah menjabat Kabag Pembangunan Desa Putat Kecamatan Patuk. Salam damai dan persaudaraan
Saya sepakat seluruh area prostitusi di Indonesa dirobohkan. Masalahnya menjadi berbeda, belum tentu Gubernur DIY Sri Sultan HB X sependapat. Kesimpulan sementara, hancurnya pelacuran di Indonesia hanya menjadi sebuah fakta semu. Betulkah?