Zarry Hendrik  namanya. Tiba-tiba ia mencuat dalam berita di situs Detik.com karena memulai bisnis "merangkai kata". Ia menyasar para pemilik akun Instagram yang memerlukan serangkaian kata-kata khas untuk caption, apakah itu kutipan (quote), pesan, dan ucapan selamat.Â
Jadi, sejatinya mirip copywriting untuk menguatkan jenama diri (personal brand) seseorang.
Bisnis menjual kemampuan merangkai, mematut, atau merajut kata-kata ini sebenarnya bukanlah hal baru pada era orang-orang masih offline. Di dalam bukunya bertajuk How to Start and Run a Writing & Editing Business (diterjemahkan oleh Grasindo), Herman Holtz mengungkapkan potensi bisnis ini. Bahkan, ia juga menerima order menuliskan surat untuk seorang ibu rumah tangga dan kalimat-kalimat iklan, termasuk tagline.
Di kantor saya juga pernah diminta membuat beberapa ucapan selamat hari Lebaran dengan versi yang berbeda untuk tiap gubernur. Bahkan, saya pernah diminta untuk menuliskan surat nasihat dari seorang bapak yang ingin menyampaikannya kepada putrinya. Kebetulan putrinya bersekolah di luar negeri.
Dulu saya tidak mengomersialkan jasa ini. Upahnya kadang dibayar sebatang cokelat atau ditraktir semangkuk bakso. Saya pun mengerjakannya dengan senang hati.
Jadi, bisnis menjual jasa menuliskan sesuatu itu memang terbuka dan ada, bahkan dari zaman ke zaman. Selalu ada orang-orang yang tidak mampu menulis yang memerlukan jasa penulis profesional. Ini terkadang menjadi bisnis "laut biru" bagi orang-orang yang memasuki pasar ceruk. Tidak ada pesaing.
Bedanya, Zarry Hendrik, yang biasa disapa Bang Jep ini memulainya pada era media sosial dan menangkap peluang orang-orang yang kepayahan untuk eksis dengan kata-kata atau orang-orang yang menginginkan eksklusivitas dari kata-kata yang ditampilkannya.Â
Apalagi, dengan aplikasi desain grafis model Canva, kata-kata itu semakin hidup. Jasa awal Zarry ditawarkan untuk caption Instagram, tetapi permintaan melebar juga ke pesan pribadi.Â
Memang membuat caption di Instagram itu sebenarnya dapat dikerjakan dalam hitungan jam, bahkan menit. Namun, jika yang meminta sehari lebih dari 10 orang, ya penulisnya memerlukan "ritual" khusus untuk merenung.Â