Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lidah Tidak Bertulang

15 Juni 2021   10:48 Diperbarui: 15 Juni 2021   11:02 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saat hati sedang memanas, lidah akan ikut-ikutan tajam. Tak sadar, ia mampu memberondong dengan peluru kata paling berdendam. Jika demikian, lebih baik diam.

Amarah merupakan emosi spontan. Diam juga bersifat spontan. Dengan demikian tidak semua orang bisa melakukan. Kecuali mereka yang giat berlatih, mampu memilih kapan pengendalian diri itu dilakukan.

Segala sesuatu butuh praktik terbaik. Tidak semua kemarahan dihadapi dengan diam tidak berbicara. 

Di tengah kemarahan yang meledak-ledak, alangkah bijak jika menunda untuk menulis. Entah itu artikel, media sosial, bahkan surat pribadi. Tahu sendiri. Emosi yang gagal redam, pasti penuh kemarahan yang runcing tajam. Setelah tidak marah lagi, kita akan malu tersipu-sipu.

Emosi yang peka terhadap kondisi lingkungan, ibarat menyeberangi sungai. Jika di sungai pedalaman masih ada buaya, tak elok mengganggu mereka sebelum penyeberangan kita.

Kita sering punya kawan yang ahli berdebat. Lidahnya benar-benar tidak bertulang. Tidaklah nyaman bila mereka ada di tengah-tengah suasana obrolan akrab kita. Teman si ahli debat tentu akan menguasai arah pembicaraan. Tidak semua orang suka.

Lidah memang tidak bertulang. Hati bisa hangus terpanggang, bila kita tidak terbiasa menyetel suasana hati. Kapan momentum untuk diam, dan kapan harus berbicara. Ternyata ini membutuhkan disiplin yang harus dipraktikkan secara luar biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun