Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bosku Cantik Sekali (2)

21 Januari 2019   18:56 Diperbarui: 21 Januari 2019   19:09 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bulan ini adalah bulan kesepuluh aku berstatus sebagai pegawainya Yanes dan Debora. Sejauh ini,  tidak ada masalah teknis atau pun non teknis pelik yang kuhadapi. Semuanya mengalir lancar secara profesional dan proporsional.

Mulai bulan yang lalu, aku mendapat tugas tambahan. Yaitu sewaktu-waktu diperlukan, aku diminta menemani bos Debora. Khususnya, ketika bos yang cantik itu berurusan dengan para mitra bisnis, jika meeting-nya diadakan di luar kantor. Dan dalam sebulan ini, aku sudah empat kali mendampinginya.

Apa aku nyaman dan bangga dengan tugas baruku itu? Tentu saja ya! Menerima kehormatan mendampingi seorang gadis yang sangat cantik  dan cerdas. Apalagi dia pimpinan sebuah perusahaan baru yang sedang berkembang. Selain menaikkan gengsi, ada sensasi spesial  yang menyertainya. Akh, tambahan tugas yang menggairahkan!

"Selamat pagi, Mas Yo!" sapa Debora, ketika tiba-tiba ia memasuki ruang kerjaku.

"Pagi juga, Deb!" balasku sambil mempersilahkannya duduk.

"Nanti siang aku ada janjian ketemu dengan Pak Roy di Griya Sate Bu Darti yang di seberang  Balai Kota itu. Aku minta tolong Mas Yoyo menemaniku lagi, ya?" pintanya, atau lebih tepat perintahnya.

"Baik, siap Tuan Putri!"

"Tapi maaf, kumohon Mas Yo ke Barbershop dulu ya sebentar. Maaf, lho Mas.... rambut Panjenengan menurutku sudah agak tebal..."

"Siap...laksanakan!" itulah respons wajibku sebagai seorang karyawan kepada bosnya.

Yang aku senangi bekerja di perusahaan milik Yanes dan Debora ini adalah suasana kekeluargaan atau persobatan yang sangat kental. Contohnya ketika bicara dengan Yanes. Kami masih memakai sebutan: Ente, Bro, Loe, Mas, Panjenengan atau Sampean. Jadi suasananya sangat cair dan familiar. Demikian juga dengan Debora. Bahkan setiap ia memberikan perintah, ia selalu memakai kata: tolong. Tapi itu terjadi, ketika kami bicara berdua atau bertiga saja. Ketika di hadapan karyawan atau mitra bisnis, bahasa dan gestur kami tentu yang formal dan proporsional.

 ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun