Pemikiran 3 sub fungsi bagian otak (triun brain) Paul Donald MacLean dan pemahaman berpikir cepat dan berpikir lambat Daniel Kahneman juga mewarnai paradigma otak, pikiran, keputusan, tindakan, perbuatan, perilaku, kebiasaan, budaya dan seterusnya. Sampai dengan konsep teori Hermann's Whole Brain Model.
Perkembangan pemahaman otak dan pikiran ini masih sedang berlangsung dan akan terus berkembang. Para ilmuwan khususnya neurosaintis bersepakat bahwa misteri dalam otak masih banyak yang belum terungkap. Mereka merasa bahkan temuan-temuan yang pernah ada bila dijumlahkan seluruh dunia belum mencapai 20% dari apa yang seharusnya kita ketahui.
Kemudian juga bagaimana dengan perkembangan mapping-nya human connectome project (cek juga teori "Connectome"-nya Sebastian Seung) - serta progres upaya keberhasilan melakukan transplantasi kepala manusia yang masih tak kunjung usai. Bagaimana dengan proyek penelitian dan produksi teknologi Elon Musk terkait perkembangan pengetahuan robotik, bionik dan cyborg.
Demikian pula kemajuan aplikasi dan implementasinya di disiplin-disiplin ilmu terutama yang berhubungan dengan manusia. Ekonomi, bisnis, manajemen keuangan, pemasaran, operasi, psikologi, komunikasi, kepemimpinan, pengasuhan, pengajaran, sosial, kreativitas, seni, budaya, politik, hukum, dan seterusnya.
Pada prinsipnya; masing-masing disiplin ilmunya tidak berubah, tetapi cara pandang dan pendekatannya kita akan signifikan berubah menjadi jauh lebih mudah. Serta lebih banyak terukur (evidence-based), tidak sekedar empiris. Dapat dipelajari melalui brainware technology (brain imaging, brain measurement, and brain interferences, brain edu-feedback, brain-computer interfaces, etc.).
Prinsip yang harus kita sematkan adalah; munculnya disiplin ilmu baru ini harus dapat menyederhanakan dan menyempurnakan ilmu-ilmu sebelumnya. Dapat dipahami dan dimengerti dengan mudah. Serta dapat dipraktikan ke dalam kehidupan kita sehari-hari, baik untuk pengembangan diri, keluarga, pembinaan lingkungan, manajemen, bisnis, industri, bahkan di dalam kehidupan bernegara.
Catatan akhirnya adalah; jangan lupa hasilnya pun harus lebih efektif dan efisien. Tidak hanya di dunia kesehatan dan perilaku, bersinggungan juga dengan kemajuan teknologi ICT (Information and Communications Technology), 5G, Internet of Things (IoT), Smart City, Big Data, Deep Learning, Blockchain, Artificial Intelligence, Virtual dan Augmented Reality serta lainnya.
Menurut Prof. Taruna Ikrar salah satu Board of Honor Neuronesia Community yang pernah meluncurkan dan memperkenalkan buku Ilmu Neurosains Modern kepada kita semua, bahwasannya mengacu di negara asalnya; proyeksi perkembangan neurosains akan terus melaju pesat, terutama di proses transaksi pra dan pasca sinaps; sambungan-sambungan antar sel otak.
Di dalamnya termasuk pengembangan pemahaman konsep neuroplastisitas, neurogenesis, neurokompensasi dan seterusnya. Sehingga salah satu manfaat hasil temuan-temuannya juga mampu menyembuhkan penyakit-penyakit neurodegeneratif, yang telah berhasil ditangani dengan baik.
Kami yakin perkembangan dan kemajuan neurosains di Indonesia nantinya juga akan berkontribusi nyata terutama terhadap  kemajuan kualitas SDM atau pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya demi kemajuan dan kesejahteraan anak cucu kita. SDM Unggul, Indonesia Maju. Aamiin. (BIS)
#neuronesia
#NeuronesiaCommunity
#NeuronesiaLearningCenter