Mohon tunggu...
Bambang Herutomo
Bambang Herutomo Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan dan mahasiswa S2 Teologi STT Jaffray Jakarta

Konsultan Pertambangan Batubara dan Mahasiswa S2 Teologi STT Jaffray Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keselamatan Menurut Kitab Ibrani

26 Oktober 2019   19:48 Diperbarui: 26 Oktober 2019   19:55 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

I.Pendahuluan

Siapa Penulis kitab Ibrani?

Ini telah menjadi perdebatan antara para teolog sepanjang zaman, namun dilihat dari gaya penulisannya, kemungkinan besar surat Ibrani ditulis oleh Rasul Paulus (2 Ptr. 3:15; Ibr. 13:23).  Walau demikian, tidak dapat dipastikan siapa penulis sebenarnya. Entah Paulus yang menulis ataupun orang lain, yang jelas, Surat Ibrani sungguh diinspirasi oleh Roh Kudus dan mengandung berita yang sangat penting untuk umat Kristen sepanjang zaman.

Apa pentingnya isi Surat Ibrani?

Surat Ibrani ditujukan kepada orang Yahudi.  Mereka sudah percaya kepada Yesus Kristus, namun mereka mengenal pengajaran Yahudi tentang malaikat, sejarah Israel, imamat Harun, tabernakel Musa dan sistem pengorbanan. Mereka mengenal tulisan-tulisan Perjanjian Lama termasuk taurat, mazmur dan nabi-nabi. Itulah yang menjadi dasar iman mereka. Memang, kita juga perlu mengenal semua hal itu, karena hal-hal itulah yang menjadi bayangan, gambar, dan pelajaran bagi kita yang hidup pada akhir zaman. Di sinilah pentingnya Surat Ibrani. Surat Ibrani menjadi jembatan yang menghubungkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dalam Surat Ibrani, kita dapat melihat bahwa Perjanjian Lama memuat kunci-kunci untuk mengerti Perjanjian Baru, dan bagaimana lewat keduanya kita dapat memahami maksud abadi Allah. Kita juga dapat melihat bahwa zaman hukum taurat sudah berlalu dan sekarang terwujud zaman kasih karunia.

Inti pelajaran yang penting dalam Surat Ibrani adalah keselamatan. Kata "keselamatan" (dalam Bahasa Yunani, soteria) disebut sebanyak tujuh kali. Kita ditentukan untuk keselamatan (Ibr. 1:14), dan kita jangan menyia-nyiakan keselamatan itu (Ibr. 2:3). Yesus memimpin kita kepada keselamatan itu dan Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepadaNya (Ibr. 2:10 & 5:9), serta keselamatan dariNya itu akan menghasilkan pekerjaan baik dan kasih (Ibr. 6:9). Selain itu, Kristus mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa kita, tetapi Ia akan datang kembali, bukan untuk menanggung dosa kita lagi, melainkan untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia (Ibr. 9:28).  Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang (Ibr. 10:1). Perjanjian Lama memberi bayangan dan menggambarkan keselamatan yang akan dinyatakan oleh Mesias. Perjanjian Baru menjelaskan bagaimana Yesus membawa keselamatan itu.

Dalam surat Ibrani, kita lihat hal yang "lebih" dalam Perjanjian Baru daripada yang dalam Perjanjian Lama. Kristus lebih tinggi daripada malaikat (Ibr. 1:4), kita memiliki sesuatu yang lebih baik (Ibr. 6:9), yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi (Ibr. 7:7), ada suatu pengharapan yang lebih baik (Ibr. 7:19), suatu perjanjian yang lebih kuat (Ibr. 7:22), suatu pelayanan yang jauh lebih agung karena perjanjian itu lebih mulia dan didasarkan atas janji yang lebih tinggi (Ibr. 8:6), persembahan-persembahan yang lebih baik (Ibr. 9:23), harta yang lebih baik (Ibr. 10:34), tanah air yang lebih baik (Ibr. 11:16), dan kebangkitan yang lebih baik (Ibr. 11:35). Semuanya ini ada karena Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita (Ibr. 11:40). Di sinilah tampak bahwa Surat Ibrani mengagungkan Kristus sebagai yang termulia.

II.Ulasan

Ibrani Pasal 1-5

Dalam lima pasal pertama, kita belajar betapa luar biasa Kristus, di sorga dan di bumi:

Kristus lebih agung daripada nabi-nabi (Ibr. 1). Pada zaman Perjanjian Lama Allah berbicara dengan perantaraan nabi-nabi, tetapi di zaman ini Ia berbicara melalui AnakNya, yang adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Sebelumnya di zaman Perjanjian Lama, nabi-nabi semua bernubuat tentang Dia (Ibr. 1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun